Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Bungkil Inti Sawit Dalam Pakan Terhadap Keempukan, Water Holding Capacity, Kolesterol Dan Protein Daging Itik Hibrida

Main Authors: Putri, Refin Fitria Rosdiana, Dr. Agus Susilo,, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188086/1/Refin%20Fitria%20Rosdiana%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/188086/
Daftar Isi:
  • Itik merupakan salah satu komoditas ternak unggas yang cukup diminati oleh konsumen baik telur maupun dagingnya. Pengembangan ternak itik terdapat kendala biaya pakan yang cukup tinggi. Pakan sangat berpengaruh dalam keberhasilan suatu usaha peternakan sebab sebagai penunjang produktifitas ternak. Umumnya peternak menggunakan pakan komersial atau pakan konvensional. Akan tetapi bahan baku yang digunakan dalam pakan tersebut cenderung impor sehingga menyebabkan harga pakan menjadi fluktuatif. Persaingan penggunaan jagung tidak sebanding dengan pasokan jagung yang terbatas. Upaya yang dilakukan yaitu menggunakan bahan pakan alternatif yang berasal dari limbah industri yang ketersediannya melimpah, harganya murah, nutrisinya baik dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Salah satunya yaitu limbah industri pengolahan minyak sawit atau yang biasa dikenal dengan bungkil inti sawit (BIS). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengukur pengaruh subtitusi jagung dengan bungkil inti sawit hasil olahandalam pakan terhadap keempukan, WHC, kolesterol dan protein daging itik hibrida. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaatsebagai kajian ilmiah dan sumber informasi bagi masyarakat umum terkait pengaruh substitusi jagung dengan bungkil inti sawit yang tepat dalam pakan terhadap keempukan, WHC, kolestrol dan protein daging itik hibrida. Materi penelitian yang digunakan yaitu 20 ekor Itik Hibrida, yang merupakan persilangan dari itik Peking (jantan) dan itik Khaki Campbell (betina) berumur 52 hari tanpa dibedakan jenis kelamin (non-sexing). Kandang yang digunakan berjumlah 20 kandang metabolis dengan 1 ekor itik di setiap kandangnya. Kandang itik dilengkapi dengan tempat pakan & minum serta perlengkapan kandang lainnya. Pakan yang diberikan terdiri atas bekatul, konsentrat, jagung, dan BIS olahan penambahan enzim mananase yang diformulasi sendiri. Pakan dan air minum diberikan secara ad-libitum. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan lapang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan 4 ulangan. Masing-masing ulangan terdiri dari 1 ekor Itik Hibrida. Perlakuan yang digunakan yaitu, P0: Pakan basal tanpa substitusi bungkil inti sawit, P1: Pakan dengan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 25%, P2: Pakan dengan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 50%, P3: Pakan dengan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 75%, P4: Pakan dengan substitusi jagung dengan bungkil inti sawit 100%. Variabel yang diamati yaitu keempukan, WHC, kolesterol dan protein. Analisis data menggunakan analisis kovarian (ANCOVA) dan Duncan's Multiple Range Test (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh substitusi jagung dengan bungkil inti sawit memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0.01) terhadap WHC, serta memberikan pengaruh yang nyata (P<0.05) terhadap kolesterol. Namun tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap keempukan dan protein daging itik hibrida. Rata-rata kolesterol daging perlakuan P2 (197,26±0,57) cenderung menunjukkan hasil paling rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Water holding capacity perlakuan P2 (24,83± 1,19) menunjukkan hasil tertinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Keempukan pada perlakuanP2 (2,84±0,42) cenderung menunjukkan hasil yang rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya yang berarti lebih empuk. Protein pada perlakuan P1 (22,37 ±0.16) cenderung menunjukkan hasil paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bungkil inti sawit sebagai substitusi jagung dapat menurunkan kadar kolesterol, serta meningkatkan keempukan daging itik, protein, dan WHC. Perbedaan level penggantian jagung dengan bungkil inti sawit dapat mempengaruhi water holding dan kolesterol daging itik hibrida, namun tidak mempengaruhi keempukan dan protein daging itik hibrida. Penggunaan bungkil inti sawit (BIS) dalam pakan sebagai pengganti jagung dapat digunakan hingga 100%.