Pengaruh Ukuran Kandang Terhadap Bobot Hidup, Bobot Dan Persentase Non Karkas Pada Kelinci Hycole Lepas Sapih

Main Authors: Tambunan, Rifqi Vazaresta, Dr. Ir. Sri Minarti,, MP., IPM., ASEAN Eng.,
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188062/1/Rifqi%20Vazaresta%20Tambunan.pdf
http://repository.ub.ac.id/188062/
Daftar Isi:
  • Kandang adalah bangunan sebagai tempat tinggal ternak, yang ditujukan untuk melindungi ternak terhadapat gangguan dari matahari, hujan, angin, gangguan binatang buas, serta untuk memudahkan dalam pengolahan. Kandang merupakan salah satu faktor lingkungan hidup ternak, harus bisa memberikan jaminan untuk hidup yang sehat dan nyaman sesuai dengan tuntutan hidup ternak dan bangunan kandang diupayakan harus mampu untuk melindungi ternak dari gangguan yang berasal dari luar seperti sengatan matahari, cuaca buruk, hujan dan tiupan angin kencang. Kelinci merupakan ternak yang memiliki potensi tinggi untuk menghasilkan daging, kulit-rambut bermutu, hewan kesayangan/hias, dan sebagai objek penelitian di laboratorium. Permintaan daging kelinci dewasa ini semakin meningkat seiring dengan mulai dikenalnya usaha beternak kelinci, baik melalui demplot/percontohan, transfer informasi, dan teknologi. Salah satu keunggulan ternak kelinci adalah potensinya untuk dikembangkan pada skala rumah tangga/kecil, dan mampu berkembang biak berbasis kearifan lokal dalam hubungannya dengan peternakan rakyat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan kandang terhadap konsumsi bahan kering, pertambahanbobot badan relatif, kumulatif, absolut dan konversi pakan pada kelinci Hycole lepas sapih. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi ilmiah bagi seluruh pihak khususnya peternakan, sebagai pengetahuan tambahan bagi pembaca khalayak umum serta ide berwirausaha.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepadatan kandang terhadap bobot potong, bobot non karkas, persentase non karkas pada kelinci Hycole lepas sapih. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi ilmiah bagi seluruh pihak khususnya peternakan, sebagai pengetahuan tambahan bagi pembaca dan juga mahasiswa yang menggunakan untuk acuan penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2020 sampai Januari 2021 di Peternakan Azhar Farm, di jalan Slamet No. 3B gang V RT. 03 RW. 02 Dusun Banaran, Kecamatan Bumiaji, kota batu 65331 milik Bapak Masyhuri Azhar. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kelinci yang digunakan yaitu kelinci Hycole lepas sapih, pakan yang digunakan adalah pakan lengkap, dan kandang yang digunakan yaitu kandang battery.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan. Rancangannya adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 kelompok. Perlakuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (P1)Kandang dengan kepadatan 0,25 m2/ekor, (P2) Kandang dengan kepadatan 0,125 m2/ekor, (P3) Kandang dengan kepadatan 0,083 m2/ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 kelompok. Perbedaan perlakuan kepadatan kandang kelinci sapih hycole adalah (P1) kandang dengan kepadatan 0,25 m2 / ekor, (P2) kandang dengan kepadatan 0,125 m2 / ekor, dan (P3) kandang dengan kepadatan 0,083 m2 /ekor. variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot non karkas dan persentase non karkas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam, jika diperoleh hasil yang berbeda maka dilanjutkan dengan uji perbandingan berganda duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran kandang kelinci hycole pada penyapihan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P> 0,05) terhadap bobot hidup dan bobot non karkas dan persentase non karkas. rata-rata mulai dari perlakuan P1 hingga P3 mulai dari pemotongan 1877,67 hingga 2021,67 g; Berat non-karkas rata-rata 982,67 hingga 1020 g; dan rata-rata persentase non karkas adalah 52,49 - 50,45%. Untuk pemeliharaan kelinci dengan ukuran kandang 0,083m2/ekor masih dalam taraf normal dan efektif digunakan. Namun, perlunya penelitian lebih lanjut mengenai ukuran kandang dengan perlakuan sampai tingkat kepadatan lebih dari 2 ekor dari perlakuan sampai dengan 3 ekor/kandang.