Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Double Dosis Pada Sapi Persilangan Ongole Dengan Kualitas Berahi Yang Berbeda
Main Authors: | Ansori, Alifian Ibnu, Prof. Dr. Ir. Trinil Susilawati,, MS.,IPU., ASEAN Eng.) |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188047/1/Alifian%20Ibnu%20Ansori.pdf http://repository.ub.ac.id/188047/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilaksanakan di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang yang dimulai pada bulan 14 Juli – 31 Oktober 2020. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan inseminasi buatan double dosis pada sapi persilangan ongole dengan kualitas berahi yang berbeda. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sapi betina Persilangan Ongole berjumlah 25 ekor. Sampel dipilih secara purpose sampling dengan kriteria sapi betina dewasa yang memiliki BCS minimal 3, dengan umur lebih dari 1,5 tahun yang diidentifikasi bedasarkan poel dan memiliki kondisi yang sehat. Semen yang digunakan untuk penelitian ini adalah semen beku pejantan Limousin yang diproduksi oleh Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari, Malang. Ternak yang berahi kemudian di IB double dosis dengan thawing menggunakan air ledeng selama 10-30 detik dan dideposisikan pada posisi 4+ pada waktu yang pertama jam ke 8 dan yang kedua di IB pada jam ke 16 setelah mendapatkan laporan dari peternak. Kemudian diinjeksi dengan Bio ATP merek “Rheinbio” yang diinjeksikan secara intra muscular sebanyak 10 ml. Kemudian diberikan pakan konsentrat sebanyak 3 kg per hari selama 3 hari. Kesimpulan dari penelitian ini adalah IB yang dilakukan secara double dosis pada sapi persilangan ongole dengan kualitas berahi yang berbeda, pada warna vulva merah menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada warna vulva merah merata pada nilai NRR-1, NRR-2, CR dan PR dengan nilai sebesar 92,311%, 92,311%, 40% dan 60%. Kemudian pada suhu vagina >38oC menunjukkan hasil yang lebih baik dari suhu vagina 37,0-37,9 oC, dengan nilai NRR-1 dan NRR-2 77,78%, CR 33,33% dan PR 55,56%. Selanjutnya kondisi lendir ada, basah, sedikit menunjukkan hasil yang lebih baik dari kondisi lendir ada, basah, banyak pada nilai NRR-1,NRR-2 dan CR sebesar 89,47%, 89,47% dan 31,58%. Sedangkan untuk nilai PR kondisi lendir ada, basah, banyak menunjukkan nilai yang lebih baik yaitu sebesar 66,67%. Lendir servik dengan nilai pH 7 menunjukkan hasil yang lebih baik dari lendir servik dengan pH 8, pada NRR-1 dan NRR-2 sebesar 77,78%, sedangkan untuk nilai CR dan PR lendir servik dengan pH 8 menunjukkan hasil yang lebih baik yaitu sebesar 37,50% dan 56,25%. Pada nilai HD 31-40 menunjukkan hasil yang lebih baik dari nilai HD 21-30 dengan nilai NRR1- 82,35%, NRR-2 82,35%, CR 35,29% dan PR 52,94%. Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah Karakter berahi yang mempengaruhi keberhasilan IB adalah dimana kondisi ternak menujukkan perubahan warna vulva memerah, naiknya suhu vagina dan kondisi lendir yang dikeluarkan banyak, sehingga dapat digunakan bagi inseminator dan peternak didalam menentukan waktu IB. Perlu kajian lebih lanjut faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap keberhasilan IB dengan double dosis.