Pengaruh Level Energi Dan Protein Dalam Pakan Lengkap Menggunakan Rumput Gajah (Pennisetum Pupureum, Schum.) Dan Silase Tebon Jagung (Zea Mays. L) Terhadap Kandungan Nutrien, Total Digestible Nutrient Dan Degradasi Secara In Vitro

Main Authors: Janah, Roi Katul, Prof. Dr. Ir. Hartutik,MP.IPU.,, ASEAN Eng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188044/1/Roi%20katul%20jana.pdf
http://repository.ub.ac.id/188044/
Daftar Isi:
  • Pakan ternak Ruminansia terdiri dari hijauan dan konsentrat. Rumput gajah merupakan hijauan yang sering diberikan ternak karena mengandung serat yang tinggi sehingga dapat dijadikan sumber energi melalui proses fermentasi di dalam rumen. Terbatasnya kebutuhan hijauan dikarenakan musim kemarau yang menyebabkan sulitnya mendapat pakan hijauan, dibutuhkan pakan alternatif seperti pakan dari bidang pertanian yaitu tebon jagung. Tebon jagung merupakan pakan dengan kualitas baik, namun karena memiliki kadar air yang tinggi sehingga menyebabkan cepat rusak oleh karena itu diperlukan metode pengawetan pakan agar mempertahankan kualitas serta mampu menyediakan pakan secara berkelanjutan yaitu teknologi pegawetan silase tebon jagung. Pakan lengkap dapat menjadi solusi dalam pemberian pakan ternak dengan maksimal karena memiliki nutrisi yang baik terutama energi dan protein yang dibutuhkan ternak. Pakan lengkap merupakan kumpulan bahan pakan hijauan dan konsentrat yang dicampur menjadi satu dan diberikan ternak tanpa pemberian bahan pakan lain kecuali air minum. Pembuatan pakan lengkap menggunakan rumput gajah dan silase tebon jagung yang pembuatannya ditambahkan molases 10% dan bakteri asam laktat yaitu Lactobacilus plantarum 1X106 CFU/g serta penambahan beberapa bahan konsentrat untuk memenuhi kandungan nutrien pakan terutama energi dan protein. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2020 dalam pembuatan silase tebon jagung di Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dan dilanjutkan pada bulan Februari-Maret 2021 dilakukan uji kandungan nutrien, uji degradasi secara in vitro dan perhitungan TDN di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Univeristas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level energi dan protein yang ideal dalam pakan lengkap menggunakan rumput gajah, silase tebon jagung dan konsentrat dengan kandungan nutrien, TDN dan degradasi in vitro yang tinggi. Sehingga dapat ditentukan imbangan energi dan protein yang terbaik dalam pakan lengkap serta dapat membantu peternak atau masyarakat mendapatkan pakan lengkap dengan kualitas baik. Materi penelitian ini adalah rumput gajah, silase tebon jagung dan beberapa bahan konsentrat seperti pakan komersial sae Pujon, bungkil kedelai, onggok, bekatul dan kulit kopi. Materi berikutnya adalah cairan rumen dari RPH (Rumah Pemotongan Hewan) serta alat dan bahan untuk analisis kandungan nutrien dan degradasi secara in vitro. Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk kandungan nutrien dan TDN menggunakan analisi deskriptif sedangkan untuk analisis degradasi in vitro menggunakan percobaan laboratorium analisis ragam ANOVA dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial terdiri dari faktor 1 (level energi) dan faktor 2 (level protein) masing–masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali yang dibedakan waktu pengambilan cairan rumen. Apabila dalam analisis ragam menunjukan perbedaan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan. Adapun pakan lengkap menggunakan 12,5% rumput gajah + 37,5% silase tebon jagung + 50% konsentrat dengan level energi (12,5; 13,5; 14,5 Mj/kg) dan level protein (10,5; 13,5 16,5%). Variabel yang diamati yaitu kandungan nutrien, TDN (Total Digestible Nutrient) dan degradasi secara in vitro. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan PK, TDN, degradasi in vitro diperoleh tertinggi pada perlakuan E1P3 (Energi 12,5 Mj/kg + Protein 16,5%); E2P3 (Energi 13,5Mj/kg + Protein 16,5%); E3P3 (Energi 14,5 Mj/kg + Protein 16,5%). Nilai PK masing – masing : 16,55%; 16,73%; 16,57%. Nilai TDN : 67,81%; 67,15%; 67,14%. Nilai Degradasi BK in vitro : 61,21%; 63,33%; 66,14%. Degradasi BO : 65,06%; 63,65%; 70,01%. Pengamatan hasil degradasi secara in vitro menunjukan tidak ada hubungan interaksi antar perlakuan (P>0,05) namun pada masing-masing pemberian level energi atau protein seiring dengan peningkatannya menunjukan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai degradasi in vitro Bahan Kering (BK) dan Bahan Organik (BO). Pakan lengkap E3P3 (Energi 14,5 Mj/kg + protein 16,5%) merupakan perlakuan terbaik dengan nilai kandungan nutrien BK 92,51%., BO 90,33%.,Abu 9,67% PK 16,57., SK 19,29., LK 1,77 dan BETN 53,70 serta kandungan TDN sebesar 67,14%. Nilai degradasi bahan kering sebesar 66,14 % dan degradasi bahan organik sebesar 70,01%, sehingga dapat disimpulkan bahwa pakan dengan imbangan energi 14,5 Mj/Kg dan protein 16,5% dapat mencukupi kebutuhan..