Vitalitas Kawasan Perdagangan Jasa di Kota Tua Ampenan
Main Author: | Agustina, Rahma Salasati |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/1880/1/Rahma%20Salasati%20Agustina.pdf http://repository.ub.ac.id/1880/ |
Daftar Isi:
- Vitalitas kawasan merupakan kemampuan, kekuatan kawasan untuk tetap bertahan hidup. Kota Tua Ampenan dikenal sebagai Kota Pelabuhan, yang menjadi pusat perekonomian dan memiliki peranan penting sejak awal abad 19. Saat ini, konsentrasi penduduk untuk perdagangan dan jasa perlahan mulai tergeser ke kawasan perdagangan lain yang ada di Kota Mataram. Penurunan aktivitas perdagangan di Kota Tua Ampenan ini terlihat dari adanya beberapa bangunan tua yang kosong dan tidak lagi digunakan. Aktivitas perdagangan terjadi hanya pada waktu tertentu dan beberapa sarana prasarana memiliki kondisi buruk, terdapat kerusakan pada trotoar. Tujuan penelitian ini ialah merumuskan rekomendasi dengan mengetahui hubungan faktor-faktor terhadap vitalitas kawasan. Pada penelitian ini, dilakukan penilaian tingkat vitalitas kawasan dan hubungan faktor-faktor terhadap tingkat vitalitas kawasan. Penilaian tingkat vitalitas kawasan dilakukan berdasarkan teori terkait penilaian vitalitas kawasan dengan menggunakan metode skoring. Tingkat vitalitas akan dinilai berdasarkan aspek produktivitas ekonomi, lingkungan, dan urban heritage. Untuk mengetahui hubungan faktor-faktor, digunakan analisis Partial Least Square (PLS). Input yang digunakan ialah faktor-faktor penyebab penurunan vitalitas kawasan, antara lain perancangan fisik, daya tarik, sosial budaya, fungsional, serta hasil dari penilaian vitalitas kawasan. Pada analisis ini diperoleh hubungan faktor-faktor terhadap vitalitas kawasan. Hasil perhitungan skoring menunjukkan bahwa tingkat vitalitas kawasan perdagangan jasa Kota Tua Ampenan berdasarkan aspek produktivitas ekonomi memiliki kondisi vitalitas rendah dengan nilai persentase 14,14%. Pada aspek lingkungan memiliki tingkat vitalitas sangat tinggi dengan nilai persentase 15,16% dan aspek urban heritage memiliki tingkat vitalitas tinggi dengan nilai persentase 5,63%. Berdasar analisis PLS, perancangan fisik dan daya tarik memiliki pengaruh secara langsung terhadap vitalitas kawasan. Hal ini dapat dilihat pada nilai signifikasi masing-masing indikator yang memiliki nilai >1,985. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kondisi vitalitas kawasan perdagangan dan jasa di Kota Tua Ampenan diperlukan aspek perancangan fisik dan daya tarik. Kondisi urban heritage dapat ditingkatkan apabila kondisi struktur bangunan tidak banyak mengalami perubahan dan dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang kawasan. Begitu pula dengan kondisi tampilan dan atraksi yang menarik akan meningkatkan kondisi vitalitas kawasan dari aspek urban heritage.