Pengaruh Penambahan Probiotik Dan Medan Magnet Dalam Air Minum Terhadap Kualitas Fisik Telur Ayam Petelur

Main Authors: Karina, Tasya Nur, Prof. Dr. Ir. M. Halim Natsir, ., MP., IPM., ASEAN Eng.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187927/1/Tasya%20Nur%20Karina.pdf
http://repository.ub.ac.id/187927/
Daftar Isi:
  • Penggunaan feed additive dikalangan peternak berupa antibiotik dan hormon saat ini menjadi masalah besar karena akan menyebabkan residu pada ternak yang tidak aman untuk tubuh manusia. Penambahan probiotik merupakan pemberian feed additive secara langsung pada ternak mampu meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan, meningkatkan produksi telur, dan memperbaiki kualitas telur. Teknologi enkapsulasi pada pakan bertujuan mempertahankan viabilitas dan melindungi probiotik dari kerusakan akibat kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Penggunaan aditif pakan alami dalam bentuk air minum sangat dipengaruhi oleh kualitas air minum. Teknologi magnetik yang dipasang ditempat air minum dapat melindungi korosi pipa dan memperbaiki kualitas air minum. Teknologi magnetik yang dipasang ditempat air minum dapat melindungi korosi pipa dan memperbaiki kualitas air minum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan probiotik dan medan magnet dalam air minum terhadap haugh unit, skor kuning telur, indeks kuning telur, indeks putih telur dan kolesterol kuning telur pada ayam petelur. Penelitian dilakukan secara in vivo di peternakan ayam petelur milik Bapak Choirul di Dau Kabupaten Malang pada bulan Agustus hingga Oktober 2020, dilanjutkan dengan uji kualitas telur di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, sementara pengamatan kolesterol kuning telur dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Materi yang digunakan pada penelitian ini adalah 144 ekor ayam petelur strain Isa Brown. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola tersarang dengan 2 faktor perlakuan. Faktor 1 adalah bentuk probiotik yang berbeda yaitu kontrol (P0), non enkapsulasi (P1) dan enkapsulasi (P2). Faktor 2 adalah medan magnet yang berupa non magnet (M0) dan magnet (M1). Penelitian ini terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan dimana masing-masing terdiri dari 6 ekor ayam petelur. Variabel yang diamati meliputi haugh unit (%), skor kuning telur (roche), indeks kuning telur (%), indeks putih telur (%) dan kolesterol kuning telur (mg/100g). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan apabila terdapat hasil yang berbeda maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan perlakuan bentuk probiotik sebagai aditif pakan memberikan pengaruh nyata (p<0,05) terhadap haugh unit, berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap indeks putih telur dan kolesterol kuning telur, serta tidak berpengaruh (p>0,05) terhadap skor kuning telur dan indeks kuning telur. Perlakuan penambahan medan magnet dalam air minum tersarang pada bentuk probiotik tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap haugh unit, skor kuning telur, indeks kuning telur, indeks putih telur dan kolesterol kuning telur. Nilai rata- rata haugh unit pada perlakuan penambahan bentuk probiotik yang berbeda yaitu 88,50 3,13 % pada perlakuan kontrol (P0), 91,49 2,01 % pada perlakuan probiotik non enkapsulasi (P1) dan 94,88 4,86 % pada perlakuan probiotik enkapsulasi (P2). Rata-rata nilai indeks putih telur pada perlakuan penambahan bentuk probiotik yang berbeda yaitu 0,75 0,08 % pada perlakuan kontrol (P0), 0,82 0,09 pada perlakuan probiotik non enkapsulasi (P1) dan 0,95 0,14 % pada perlakuan probiotik enkapsulasi (P2), sedangkan nilai rata-rata kolesterol kuning telur pada perlakuan penambahan bentuk probiotik yang berbeda dalam yaitu 225,04 1,18 mg/100g pada perlakuan kontrol (P0), 224,57 1,05 mg/100g pada perlakuan probiotik non enkapsulasi (P1) dan 217,10 0,78 mg/100g pada probiotik enkapsulasi (P2). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan probiotik bentuk enkapsulasi menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan bentuk non enkapsulasi. Secara keseluruhan, penambahan perlakuan medan magnet dalam air minum memiliki hasil yang terbaik dibanding perlakuan non magnet.