Implementasi Kebijakan penumbuhan KSTM di bidang pertanian
Main Authors: | Fahmi, Yahya, Fadillah Amin, Dr. M.AP, Ph.D, Wike,, S.Sos, M.Si, DPA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187912/1/Yahya%20Fahmi.pdf http://repository.ub.ac.id/187912/ |
Daftar Isi:
- Penelitian didasari oleh menurunnya minat generasi milenial terhadap bidang pertanian. Beberapa faktor mengapa generasi muda tidak berminat berwirausaha tani, yaitu minimnya arahan atau motivasi dari orangtua, dinilai kurang menjanjikan dan tidak ada jenjang karir, rentan gagal, dianggap identik dengan profesi orang miskin desa, kalah saing dengan produk impor dan sebagainya. Sebagai Negara agraria, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan pertaniannya. Namun SDM pertanian yang mayoritas lanjut usia dan minimnya regenarasi SDM oleh usia muda berdampak pada keberlangsungan pertanian Indonesia. Terbitnya PERKEMENPER 09/2019 membawa angin segar bagi dunia pertanian Indonesia melalui program santri milineal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana implementasi PERKEMENPER 09/2019 di pondok pesantren yang memiliki potensi pertanian dan keberadaan pondok pesantren yang menjajikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan indilator menggunakan Van Mater Van Horn yang telah disesuaikan dengan keadaan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam indikator Van Mater Van Horn (standart, sumber daya, lingkungan eksternal, sikap pelaksana, karakteristik lembaga, komunikasi antar organisasi) memperlihatkan hasil yang bagus. BBPP Kota Batu dan para santri telah berupaya untuk mengikuti PERKEMENPER 09/2019. Sumberdaya pendukung juga telah dipenuhi melalui program-program peningkatan SDM dan bantuan keuangan. Kemdian lingkungan ekternal juga sangat mendukung mulai dari kondisi social dan ekonomi Kota Batu yang mendukung implementasi kebijakan tersebut. Untuk factor - faktor pendukung dan penghambat implementasinya terjadi di beberapa aspek, yaitu: secara infrastruktur dan koordinasi (termasuk komunikasi) merupakan faktor pendukung dari implementasi kebijakan penumbuhan kelompok santri tani milenial di BBPP Kota Batu. Namun, beberapa kendala seperti cuaca, SDM yang mumpuni, distribusi bahan pertanian, pengawasan, serta lokasi yng sulit dijangkau menjadi masalah tersendiri dalam keberhasilan implementasi kebijakan penumbuhan kelompok santri tani milenial di pondok pesantren