PENGARUH OZONISASI DAN LAMA SIMPAN SUHU REFRIGERATOR PADA SUSU SEGAR DITINJAU DARI TOTAL BAL, pH, STABILITAS SUSU

Main Authors: Maharani, Tiara Devi, Prof. Dr. Ir. Lilik Eka Radiati,, MS., IPU
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187899/1/Tiara%20Devi%20Maharani.pdf
http://repository.ub.ac.id/187899/
Daftar Isi:
  • Susu merupakan salah satu hasil peternakan yang memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Kompleksnya kandungan nutrisi di dalam susu menjadikan susu sebagai media yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba, sehingga menyebabkan masa simpan yang relatif singkat dan tergolong perishable food. Ozonisasi merupakan salah satu terobosan baru yang dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan makanan karena tidak meninggalkan residu kimia pada pangan. Ozon bekerja dengan cara merusak dinding sel bakteri kemudian mengganggu proses metabolismenya, sehingga bakteri akan mati. Ozon dipilih karena memiliki kemampuan antimikrobial yang tinggi dan jangkauan spektrum yang luas untuk membunuh berbagai macam mikroba seperti bakteri, fungi, virus, protozoa dan spora. vii Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ozonisasi dan lama simpan suhu refrigerator pada susu segar ditinjau dari total BAL, pH dan stabilitas susu. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah 3 liter susu yang diperoleh dari peternak di daerah Malang. Susu dibagi menjadi 10 botol untuk setiap ulangan nya sesuai perlakuan dan lama penyimpanan dengan volume masing-masing botol sebanyak 100 ml. Manfaat dari penelitian ini adalah memberi informasi dan pengetahuan mengenai pengaruh ozonisasi dan lama simpan pada suhu refrigerator terhadap susu segar sehingga dapat diketahui kualitas susu segar dan susu ozonisasi selama penyimpanan, serta dapat dijadikan pertimbangan dalam industri pangan kedepannya karena ozon adalah zat yang mudah terdekomposisi dan tidak meninggalkan residu kimia pada pangan sehingga dapat menurunkan dampak terhadap lingkungan dan biaya produksi dari perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada 31 Agustus hingga 24 September 2020 di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Tersarang, terdiri dari 5 perlakuan dan 3 ulangan untuk setiap jenis susu (ozon dan segar) dengan penyimpanan selama 0 jam, 24 jam, 48 jam, 72 jam dan 96 jam. Uji Jarak Berganda Duncan dilakukan apabila ada hasil yang berbeda. Stabilitas susu diuji menggunakan uji alkohol dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) untuk total bakteri asam laktat (BAL) selama penyimpanan pada susu ozonisasi dan susu segar, dengan jumlah pertumbuhan BAL lebih rendah pada susu ozonisasi. Nilai pH tidak menunjukkan adanya perbedaan viii (P>0,05) pada susu ozonisasi, tetapi memiliki pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) pada penyimpanan susu tanpa perlakuan ozonisasi. Stabilitas sifat koloidal protein susu ozonisasi menunjukkan hasil yang lebih stabil dibandingkan dengan susu segar setelah di uji dengan alkohol. Susu ozonisasi menunjukkan hasil terbaik karena mampu disimpan hingga 96 jam. Dapat disimpulkan bahwa proses ozonisasi dan lama simpan suhu refrigerator pada susu segar memberikan pengaruh terhadap total BAL, pH dan stabilitas susu. Saran dari penelitian ini yaitu pengujian komponen lain yang ada di dalam susu selama penyimpanan sehingga dapat diketahui pengaruh ozon secara keseluruhan pada susu.