Pemberian Maggot (Hermatia illucens larvae) Terhadap Tingkat Intensitas Gen TNF-α dan IL-1β pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) yang Terpapar Bakteri Aeromonas salmonicida
Main Authors: | Septiana, Tri, Prof. Dr. Ir. Maftuch,, M.Si, Dr. Uun Yanuhar,, S.Pi, M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187896/1/Tri%20Septiana.pdf http://repository.ub.ac.id/187896/ |
ctrlnum |
187896 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/187896/</relation><title>Pemberian Maggot (Hermatia illucens larvae) Terhadap Tingkat
Intensitas Gen TNF-α dan IL-1β pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) yang
Terpapar Bakteri Aeromonas salmonicida</title><creator>Septiana, Tri</creator><creator>Prof. Dr. Ir. Maftuch,, M.Si</creator><creator>Dr. Uun Yanuhar,, S.Pi, M.Si</creator><subject>639.3 Culture of cold-blooded vertebrates</subject><description>Ikan hias koi (C. carpio) sebagai salah satu ikan yang banyak diminati karena
keindahan bentuk badan serta warnanya, dan dipercaya membawa keuntungan
oleh para pecinta koi di Indonesia. Meningkatnya budidaya ikan koi (C. carpio)
tidak menjamin keberhasilan dalam budidaya menghasilkan daya jual yang tinggi.
Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan koi yaitu Aeromonas
salmonicida. Aeromonas salmonicida merupakan bakteri penyebab furunculosis
pada ikan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi di dalam budidaya ikan
air tawar. Ada indikasi bahwa jenis ikan non-salmonid yang hidup di lingkungan
tawar, payau maupun laut sangat rentan terhadap serangan bakteri ini.
Penggunaan antibakteri banyak digunakan oleh para pembudidaya dan
dianggap sebagai solusi yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri A. salmonicida, namun jika penggunaannya berkepanjangan dapat
mengakibatkan bertambahnya jenis bakteri yang resisten terhadap antibiotik,
menyebabkan residu dan dapat mencemari lingkungan. Sehingga membutuhkan
alternatif lain untuk mengatasi permasalahan tersebut, Metode yang dapat
meningkatkan kekebalan tubuh ikan terhadap penyakit, lebih murah, ramah
lingkungan dan tidak menyebabkan resisten terhadap bakteri. Salah satunya yaitu
dengan menggunakan imunostimulan. Bahan alami yang dapat digunakan untuk
meningkatkan respon imun ikan dan ramah lingkungan adalah maggot.
Maggot digunakan sebagai sumber nutrisi yang sangat baik karena
mengandung protein yang tinggi, lipid dan mineral. Nilai nutrisi maggot pada umur
6-7 hari yaitu protein 60,2%, Lemak 13,3%, Abu 7,7% dan Karbohidrat 18,8%.
maggot sebagai larva dari lalat black soldier memiliki kandungan peptida yang
melimpah dan beragam yang berpotensi sebagai antimikroba. Antimicrobial
peptides (Peptida antimikroba) adalah salah satu senyawa yang sangat potensial
untuk dikembangkan sebagai alternatif antibiotik untuk mengatasi masalah
resistensi bakteri akibat penggunaan antibiotik konvensional.
Setiap adanya infeksi mikroorganisme baik bakteri, virus dan parasit ataupun
jamur ke dalam tubuh, maka ikan akan memberikan respons dengan sistem
pertahanan tubuh. Telah diketahui ikan lebih mengandalkan mekanisme sistem
kekebalan non-spesifiknya, seperti gen sitokin. Sitokin dapat diproduksi oleh
hampir setiap jenis sel yang berinti dalam menanggapi rangsangan yang
merugikan. Sebagian besar, sitokin diproduksi dan bertindak secara lokal. Sitokin
menekan aktivitas anti-inflamasi yang buruk dan memproduksi sinyal
pro-inflamasi untuk membatasi peradangan jaringan dan kerusakan inang, serta
menginduksi inflamasi akibat infeksi atau cedera. Gen sitokin pro-inflmasi adalah
TNF-α dan IL-1β. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar
pemberian maggot jika dijadikan sebagai imunostimulan pada ikan Koi (C. carpio)
yang terpapar bakteri A. salmonicida terhadap tingkat intensitas gen sitokin
pro-inflamasi TNFα dan IL-1β.vii
Hasil perbandingan Intensitas (%) gen sitokin TNF-α dan IL-1β setiap
perlakuan pada organ lambung dan usus ikan koi (C. carpio) yang terpapar
bakteri A. salmonicida menunjukkan bahwa ikan sehat ataupun ikan yang
terinfeksi bakteri tanpa perlakuan memiliki tingkat intensitas gen yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan ikan perlakuan pakan maggot. Pada lambung
ikan sehat memiliki intensitas sebesar 29,31%, pada usus sebesar 27,29% untuk
gen TNF-α dan untuk gen IL-1β memiliki rata-rata intensitas sebesar 25,09%
pada organ lambung dan 24,53% pada usus. Jika, dibandingkan dengan tingkat
intensitas gen TNF-α pada ikan sakit atau ikan kontrol positif terpapar bakteri A.
salmonicida tanpa pemberian pakan maggot, intensitas TNF-α pada organ
lambung memiliki tingkat intensitas sebesar 28,35% dan pada organ usus
sebesar 30,89%. Sedangkan, pada gen IL-1β mengalami peningkatan intensitas
sebesar 30,32% pada lambung dan 27,3% pada usus ikan koi (C. carpio). Dan
dari keempat perlakuan, perlakuan terbaik yang memiliki tingkat intensitas paling
rendah adalah perlakuan B dengan dosisi 50% tepung maggot dan tepung ikan.
Pada gen TNF-α yang hampir sama dikedua organ yang diamati yaitu sebesar
32,16% pada lambung dan 32,13% pada usus dan gen IL-1β pada organ
lambung dan usus masing-masing sebesar 29,07% dan 28,09%.Ikan koi (C.
carpio) pada perlakuan B merupakan dosis terbaik yang memiliki respon imun
yang lebih baik dibandingkan pelakuan lainnya, dikarenakan sistem imunitas
dalam tubuh untuk melawan bakteri dalam kondisi baik.</description><date>2021-07-30</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/187896/1/Tri%20Septiana.pdf</identifier><identifier> Septiana, Tri and Prof. Dr. Ir. Maftuch,, M.Si and Dr. Uun Yanuhar,, S.Pi, M.Si (2021) Pemberian Maggot (Hermatia illucens larvae) Terhadap Tingkat Intensitas Gen TNF-α dan IL-1β pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) yang Terpapar Bakteri Aeromonas salmonicida. Magister thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0420100018</relation><recordID>187896</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Thesis:Thesis Thesis PeerReview:NonPeerReviewed PeerReview Book:Book Book |
author |
Septiana, Tri Prof. Dr. Ir. Maftuch,, M.Si Dr. Uun Yanuhar,, S.Pi, M.Si |
title |
Pemberian Maggot (Hermatia illucens larvae) Terhadap Tingkat
Intensitas Gen TNF-α dan IL-1β pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) yang
Terpapar Bakteri Aeromonas salmonicida |
publishDate |
2021 |
topic |
639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
url |
http://repository.ub.ac.id/187896/1/Tri%20Septiana.pdf http://repository.ub.ac.id/187896/ |
contents |
Ikan hias koi (C. carpio) sebagai salah satu ikan yang banyak diminati karena
keindahan bentuk badan serta warnanya, dan dipercaya membawa keuntungan
oleh para pecinta koi di Indonesia. Meningkatnya budidaya ikan koi (C. carpio)
tidak menjamin keberhasilan dalam budidaya menghasilkan daya jual yang tinggi.
Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan koi yaitu Aeromonas
salmonicida. Aeromonas salmonicida merupakan bakteri penyebab furunculosis
pada ikan yang dapat mengakibatkan kerugian ekonomi di dalam budidaya ikan
air tawar. Ada indikasi bahwa jenis ikan non-salmonid yang hidup di lingkungan
tawar, payau maupun laut sangat rentan terhadap serangan bakteri ini.
Penggunaan antibakteri banyak digunakan oleh para pembudidaya dan
dianggap sebagai solusi yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan
bakteri A. salmonicida, namun jika penggunaannya berkepanjangan dapat
mengakibatkan bertambahnya jenis bakteri yang resisten terhadap antibiotik,
menyebabkan residu dan dapat mencemari lingkungan. Sehingga membutuhkan
alternatif lain untuk mengatasi permasalahan tersebut, Metode yang dapat
meningkatkan kekebalan tubuh ikan terhadap penyakit, lebih murah, ramah
lingkungan dan tidak menyebabkan resisten terhadap bakteri. Salah satunya yaitu
dengan menggunakan imunostimulan. Bahan alami yang dapat digunakan untuk
meningkatkan respon imun ikan dan ramah lingkungan adalah maggot.
Maggot digunakan sebagai sumber nutrisi yang sangat baik karena
mengandung protein yang tinggi, lipid dan mineral. Nilai nutrisi maggot pada umur
6-7 hari yaitu protein 60,2%, Lemak 13,3%, Abu 7,7% dan Karbohidrat 18,8%.
maggot sebagai larva dari lalat black soldier memiliki kandungan peptida yang
melimpah dan beragam yang berpotensi sebagai antimikroba. Antimicrobial
peptides (Peptida antimikroba) adalah salah satu senyawa yang sangat potensial
untuk dikembangkan sebagai alternatif antibiotik untuk mengatasi masalah
resistensi bakteri akibat penggunaan antibiotik konvensional.
Setiap adanya infeksi mikroorganisme baik bakteri, virus dan parasit ataupun
jamur ke dalam tubuh, maka ikan akan memberikan respons dengan sistem
pertahanan tubuh. Telah diketahui ikan lebih mengandalkan mekanisme sistem
kekebalan non-spesifiknya, seperti gen sitokin. Sitokin dapat diproduksi oleh
hampir setiap jenis sel yang berinti dalam menanggapi rangsangan yang
merugikan. Sebagian besar, sitokin diproduksi dan bertindak secara lokal. Sitokin
menekan aktivitas anti-inflamasi yang buruk dan memproduksi sinyal
pro-inflamasi untuk membatasi peradangan jaringan dan kerusakan inang, serta
menginduksi inflamasi akibat infeksi atau cedera. Gen sitokin pro-inflmasi adalah
TNF-α dan IL-1β. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar
pemberian maggot jika dijadikan sebagai imunostimulan pada ikan Koi (C. carpio)
yang terpapar bakteri A. salmonicida terhadap tingkat intensitas gen sitokin
pro-inflamasi TNFα dan IL-1β.vii
Hasil perbandingan Intensitas (%) gen sitokin TNF-α dan IL-1β setiap
perlakuan pada organ lambung dan usus ikan koi (C. carpio) yang terpapar
bakteri A. salmonicida menunjukkan bahwa ikan sehat ataupun ikan yang
terinfeksi bakteri tanpa perlakuan memiliki tingkat intensitas gen yang lebih
rendah jika dibandingkan dengan ikan perlakuan pakan maggot. Pada lambung
ikan sehat memiliki intensitas sebesar 29,31%, pada usus sebesar 27,29% untuk
gen TNF-α dan untuk gen IL-1β memiliki rata-rata intensitas sebesar 25,09%
pada organ lambung dan 24,53% pada usus. Jika, dibandingkan dengan tingkat
intensitas gen TNF-α pada ikan sakit atau ikan kontrol positif terpapar bakteri A.
salmonicida tanpa pemberian pakan maggot, intensitas TNF-α pada organ
lambung memiliki tingkat intensitas sebesar 28,35% dan pada organ usus
sebesar 30,89%. Sedangkan, pada gen IL-1β mengalami peningkatan intensitas
sebesar 30,32% pada lambung dan 27,3% pada usus ikan koi (C. carpio). Dan
dari keempat perlakuan, perlakuan terbaik yang memiliki tingkat intensitas paling
rendah adalah perlakuan B dengan dosisi 50% tepung maggot dan tepung ikan.
Pada gen TNF-α yang hampir sama dikedua organ yang diamati yaitu sebesar
32,16% pada lambung dan 32,13% pada usus dan gen IL-1β pada organ
lambung dan usus masing-masing sebesar 29,07% dan 28,09%.Ikan koi (C.
carpio) pada perlakuan B merupakan dosis terbaik yang memiliki respon imun
yang lebih baik dibandingkan pelakuan lainnya, dikarenakan sistem imunitas
dalam tubuh untuk melawan bakteri dalam kondisi baik. |
id |
IOS4666.187896 |
institution |
Universitas Brawijaya |
affiliation |
mill.onesearch.id fkp2tn.onesearch.id |
institution_id |
30 |
institution_type |
library:university library |
library |
Perpustakaan Universitas Brawijaya |
library_id |
480 |
collection |
Repository Universitas Brawijaya |
repository_id |
4666 |
subject_area |
Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia* |
city |
MALANG |
province |
JAWA TIMUR |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4666 |
first_indexed |
2022-02-07T03:27:15Z |
last_indexed |
2022-02-07T03:27:15Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1751456060902735872 |
score |
17.538404 |