Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Tepung Bonggol Pisang Hasil Olahan Dalam Pakan Terhadap Persentase Organ Dalam, Lemak Abdominal Dan Ukuran Caeca Itik Hibrida

Main Authors: Wardani, Tika Septi, Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, , M. Sc., IPU., ASEAN Eng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187893/1/Tika%20Septi%20Wardani.pdf
http://repository.ub.ac.id/187893/
ctrlnum 187893
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/187893/</relation><title>Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Tepung Bonggol Pisang Hasil Olahan Dalam Pakan Terhadap Persentase Organ Dalam, Lemak Abdominal Dan Ukuran Caeca Itik Hibrida</title><creator>Wardani, Tika Septi</creator><creator>Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, , M. Sc., IPU., ASEAN Eng</creator><subject>636 Animal husbandry</subject><description>Itik hibrida merupakan salah satu jenis itik yang dimanfaatkan untuk diambil telur dan dagingnya. Daging itik menjadi salah satu alternatif dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah usaha budidaya ternak itik yang ketersediaannya harus selalu terpenuhi. Kualitas pakan menentukan nilai produktivitas dan kualitas ternak itik. Salah satu bahan pakan pakan itik adalah jagung. Namun harga jagung yang fluktuatif dan pengadaannya masih bergantung pada impor sehingga hal tersebut mendorong peternak untuk mencari bahan pakan alternatif lain yang memiliki nilai nutrisi hampir sama dengan jagung.&#xD; Bonggol pisang merupakan salah satu limbah perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak unggas pengganti jagung. Ketersediaan yang melimpah dan tidak mengenal musim menjadikan bonggol pisang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pakan itik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan untuk pemanfaatan bonggol pisang sebagai pengganti jagung pada pakan itik. Salah satu cara pengolahan tepung bonggol yaitu dengan cara&#xD; ix&#xD; penambahan asam amino (lysin dan metionin), Meat Bone Meal (MBM) dalam bahan pakan dengan sengaja untuk meningkatkan kadar protein serta penambahan enzim selulase untuk menurunkan kadar serat kasar.&#xD; Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan dalam pakan terhadap persentase organ dalam, lemak abdominal dan ukuran caeca itik hibrida. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase terbaik penggantian jagung dengan bonggol pisang dalam pakan terhadap persentase organ dalam, lemak abdominal dan ukuran caeca itik hibrida. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi untuk peternak, mahasiswa dan masyarakat mengenai pemanfaatan bonggol pisang sebagai pakan ternak unggas.&#xD; Materi pada penelitian ini adalah itik hibrida hasil persilangan dari itik Peking jantan dan itik Khaki Campbell betina dengan menggunakan itik sebanyak 100 ekor dengan rataan bobot badan 421.31 &#xB1; 183.90 g dan koefisien keragaman 44%. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 5 ekor itik. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: Pakan basal tanpa substitusi tepung bonggol pisang , P1: Pakan mengguunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 25%, P2: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 50 %, P3: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 75 %, P4: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 100%. Variabel yang diamati adalah persentase organ dalam (gizzard, jantung, hati, limpa, pankreas), lemak abdominal dan&#xD; x&#xD; ukuran caeca. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis peragam (ANCOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kemudian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan&#x2019;s (UJBD) apabila terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata.&#xD; Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata (P&gt;0,05) terhadap persentase berat jantung. Rataan persentase berat jantung dari terkecil hingga terbesar adalah P4(0,533&#xB1;0,060), P3(0,601&#xB1;0,077), P1(0,618&#xB1;0,104), P0(0,627&#xB1;0,042) dan P2(0,712&#xB1;0,054). Namun perlakuan memberikan pengaruh bebeda nyata terhadap persentase berat gizzard (P&lt;005) dengan rataan dari terkecil hingga terbesar P0(2,59&#xB1;0,26a), P1(2,85&#xB1;0,33a), P2(2,9&#xB1;0,24ab), P3(2,94&#xB1;0,2ab), P4(3,27&#xB1;0,04b). Pengantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan memberikan pengaruh tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap persentase berat limpa dengan rataan persentase berat limpa dari terkecil hingga terbesar P4(0,066&#xB1;0,010), P3(0,072&#xB1;0,066), P1(0,074&#xB1;0,032), P2(0,083&#xB1;0,019), P1(0,088&#xB1;0,020). Selanjutnya, penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti jagung memberikan pengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap persentase berat hati. Persentase berat hati tertinggi ditujukkan pada pakan dengan penggantian jagung dengan tepunggol pisang sebesar 100% P4(2,712&#xB1;0,337b) dan terendah ditunjukkan pada itik dengan pemberian pakan basal P0(1,926&#xB1;0,314a). Perlakuan pada penelitian ini memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P&gt;0,05) terhadap persentase berat pankreas dengan rataan dari terkecil hingga terbesar adalah P2(0,291&#xB1;0,069), P1(0,293&#xB1;0,046), P0(0,309&#xB1;0,040), P3(0,334&#xB1;0,012),&#xD; xi&#xD; P4(0,350&#xB1;0,075). Selanjutnya, perlakuan yang diber ikan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap persentase berat lemak abdominal (P&lt;0,05) dengan rataan P0(2,119&#xB1;0,221), P1(1,951&#xB1;0,242), P2(1,919&#xB1;0,586), P3(1,964&#xB1;0,754), P4(1,247&#xB1;0,471). Persentas lemak abdominal terendah ditujukkan oleh P4 dengan penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang sebesar 100%. Selanjutnya, perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P&gt;0,05) terhadap ukuran caeca. Ukuran caeca diketahui melalui pengukuran panjang dan lebar caeca. Rataan panjang caeca dari yang terpanjang ke terpendek adalah P0(14,28&#xB1;2,40), P1(15,25&#xB1;2,85), P3(15,45&#xB1;2,11), P1(15,65&#xB1;2,57), P4(17,10&#xB1;2,17). Selanjutnya rataan lebar caeca dari yang terkecil hingga ke terbesar adalah P1(1,39&#xB1;0,36), P2(1,44&#xB1;0,43), P0(1,46&#xB1;0,34), P3(1,55&#xB1;0,24), P4(1,69&#xB1;0,35).&#xD; Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan dalam pakan memberikan hasil positif terhadap persentase berat organ dalam, lemak abdominal, dan ukuran caeca pada itik hibrida namun dapat meningkatkan persentase berat gizzard dan hati. Penggunaan tapung bonggol pisang hasil olahan dalam pakan sebagai pengganti jagung dapat digunakan hingga 100%.</description><date>2021-03-17</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/187893/1/Tika%20Septi%20Wardani.pdf</identifier><identifier> Wardani, Tika Septi and Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, , M. Sc., IPU., ASEAN Eng (2021) Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Tepung Bonggol Pisang Hasil Olahan Dalam Pakan Terhadap Persentase Organ Dalam, Lemak Abdominal Dan Ukuran Caeca Itik Hibrida. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>0521050030</relation><recordID>187893</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Wardani, Tika Septi
Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, , M. Sc., IPU., ASEAN Eng
title Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Tepung Bonggol Pisang Hasil Olahan Dalam Pakan Terhadap Persentase Organ Dalam, Lemak Abdominal Dan Ukuran Caeca Itik Hibrida
publishDate 2021
topic 636 Animal husbandry
url http://repository.ub.ac.id/187893/1/Tika%20Septi%20Wardani.pdf
http://repository.ub.ac.id/187893/
contents Itik hibrida merupakan salah satu jenis itik yang dimanfaatkan untuk diambil telur dan dagingnya. Daging itik menjadi salah satu alternatif dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani. Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah usaha budidaya ternak itik yang ketersediaannya harus selalu terpenuhi. Kualitas pakan menentukan nilai produktivitas dan kualitas ternak itik. Salah satu bahan pakan pakan itik adalah jagung. Namun harga jagung yang fluktuatif dan pengadaannya masih bergantung pada impor sehingga hal tersebut mendorong peternak untuk mencari bahan pakan alternatif lain yang memiliki nilai nutrisi hampir sama dengan jagung. Bonggol pisang merupakan salah satu limbah perkebunan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak unggas pengganti jagung. Ketersediaan yang melimpah dan tidak mengenal musim menjadikan bonggol pisang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pakan itik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan untuk pemanfaatan bonggol pisang sebagai pengganti jagung pada pakan itik. Salah satu cara pengolahan tepung bonggol yaitu dengan cara ix penambahan asam amino (lysin dan metionin), Meat Bone Meal (MBM) dalam bahan pakan dengan sengaja untuk meningkatkan kadar protein serta penambahan enzim selulase untuk menurunkan kadar serat kasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan dalam pakan terhadap persentase organ dalam, lemak abdominal dan ukuran caeca itik hibrida. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase terbaik penggantian jagung dengan bonggol pisang dalam pakan terhadap persentase organ dalam, lemak abdominal dan ukuran caeca itik hibrida. Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber informasi untuk peternak, mahasiswa dan masyarakat mengenai pemanfaatan bonggol pisang sebagai pakan ternak unggas. Materi pada penelitian ini adalah itik hibrida hasil persilangan dari itik Peking jantan dan itik Khaki Campbell betina dengan menggunakan itik sebanyak 100 ekor dengan rataan bobot badan 421.31 ± 183.90 g dan koefisien keragaman 44%. Metode yang digunakan pada penelitian ini berupa percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 5 ekor itik. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: Pakan basal tanpa substitusi tepung bonggol pisang , P1: Pakan mengguunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 25%, P2: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 50 %, P3: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 75 %, P4: Pakan menggunakan substitusi jagung dengan tepung bonggol 100%. Variabel yang diamati adalah persentase organ dalam (gizzard, jantung, hati, limpa, pankreas), lemak abdominal dan x ukuran caeca. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis peragam (ANCOVA) dari Rancangan Acak Lengkap (RAL). Kemudian dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s (UJBD) apabila terdapat pengaruh nyata atau sangat nyata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan tidak memberikan pengaruh berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase berat jantung. Rataan persentase berat jantung dari terkecil hingga terbesar adalah P4(0,533±0,060), P3(0,601±0,077), P1(0,618±0,104), P0(0,627±0,042) dan P2(0,712±0,054). Namun perlakuan memberikan pengaruh bebeda nyata terhadap persentase berat gizzard (P<005) dengan rataan dari terkecil hingga terbesar P0(2,59±0,26a), P1(2,85±0,33a), P2(2,9±0,24ab), P3(2,94±0,2ab), P4(3,27±0,04b). Pengantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap persentase berat limpa dengan rataan persentase berat limpa dari terkecil hingga terbesar P4(0,066±0,010), P3(0,072±0,066), P1(0,074±0,032), P2(0,083±0,019), P1(0,088±0,020). Selanjutnya, penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti jagung memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap persentase berat hati. Persentase berat hati tertinggi ditujukkan pada pakan dengan penggantian jagung dengan tepunggol pisang sebesar 100% P4(2,712±0,337b) dan terendah ditunjukkan pada itik dengan pemberian pakan basal P0(1,926±0,314a). Perlakuan pada penelitian ini memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap persentase berat pankreas dengan rataan dari terkecil hingga terbesar adalah P2(0,291±0,069), P1(0,293±0,046), P0(0,309±0,040), P3(0,334±0,012), xi P4(0,350±0,075). Selanjutnya, perlakuan yang diber ikan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap persentase berat lemak abdominal (P<0,05) dengan rataan P0(2,119±0,221), P1(1,951±0,242), P2(1,919±0,586), P3(1,964±0,754), P4(1,247±0,471). Persentas lemak abdominal terendah ditujukkan oleh P4 dengan penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang sebesar 100%. Selanjutnya, perlakuan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap ukuran caeca. Ukuran caeca diketahui melalui pengukuran panjang dan lebar caeca. Rataan panjang caeca dari yang terpanjang ke terpendek adalah P0(14,28±2,40), P1(15,25±2,85), P3(15,45±2,11), P1(15,65±2,57), P4(17,10±2,17). Selanjutnya rataan lebar caeca dari yang terkecil hingga ke terbesar adalah P1(1,39±0,36), P2(1,44±0,43), P0(1,46±0,34), P3(1,55±0,24), P4(1,69±0,35). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggantian jagung dengan tepung bonggol pisang hasil olahan dalam pakan memberikan hasil positif terhadap persentase berat organ dalam, lemak abdominal, dan ukuran caeca pada itik hibrida namun dapat meningkatkan persentase berat gizzard dan hati. Penggunaan tapung bonggol pisang hasil olahan dalam pakan sebagai pengganti jagung dapat digunakan hingga 100%.
id IOS4666.187893
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2022-02-07T03:27:15Z
last_indexed 2022-02-07T03:27:15Z
recordtype dc
_version_ 1751456060826189824
score 17.538404