Faktor Prediktor Kejadian Henti Jantung Pada Pasien Infark Miokard Akut di Kota Singkawang
Main Authors: | Suhendra, -, Prof. Dr. dr. Teguh Wahju Sardjono, DTM&H.,, M.Sc., Sp. Par. K, Dr. Ns Laily Yuliatun,, S.Kep., M.Kep |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187890/1/Suhendra.pdf http://repository.ub.ac.id/187890/ |
Daftar Isi:
- Literatur keperawatan saat ini belum mencurahkan perhatian yang memadai dalam mempelajari henti jantung di rumah sakit khususnya pada pasien infark miokard akut. Mengidentifikasi factor predictor henti jantung pasien infark miokard akut diperlukan untuk menentukan strategi keperawatan yang tepat dalam mencegah kejadian henti jantung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor prediktor kejadian henti jantung pada pasien infark miokard akut. Penelitian ini menggunakan desain cohort retrospective dengan populasi sebanyak 181 orang yang dirawat dengan diagnosis STEMI dan NSTEMI selama 2017-2020. Analisis data menggunakan uji chi-square, spearman rank dan regresi logistik. Uji analisis spearman rank, usia p=0.045, r=0.149; tekanan sistolik p=0.002, r=-0.228; tekanan diastolik p=0.020, r=-0.173; Heart rate p=0.064, r=0.138; jumlah penyakit komorbid p=0.322, r=0.074 dan kelas Killip p=0.000, r=0.431. Uji analisis chi square, jenis kelamin p=0.487, OR=1.322; gambaran EKG p=0.885, OR=1.060; kadar enzim troponin p=0.951, OR=1.025; dan lama rawat p=0.000, OR=0.181. Factor predictor kejadian henti jantung pada pasien infark miokard akut adalah kelas Killip, lama rawat, tekanan sistolik dan heart rate. Factor paling dominan dalam mempengaruhi henti jantung pada pasien infark miokard akut adalah kelas Killip