Pengaruh Substitusi Jagung Dengan Bonggol Pisang Hasil Re-Binding Dalam Pakan Terhadap Keempukan, Water Holding Capacity, Kolesterol Dan Protein Daging Itik Hibrida

Main Authors: Meisaroh, Titis, Dr. Agus Susilo,, S.Pt., MP., IPM., ASEAN Eng)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187885/1/Titis%20Meisaroh.pdf
http://repository.ub.ac.id/187885/
Daftar Isi:
  • Itik hibrida merupakan salah satu penghasil daging untuk mendukung ketersediaan protein hewani di Indonesia. Pakan dalam pemeliharaan itik hibrida merupakan komponen terbesar, yaitu sekitar 70% dari total biaya produksi. Bahan pakan utama adalah jagung, bahan tersebut digunakan juga sebagai bahan pangan bagi manusia sehingga menyebabkan adanya kompetisi antara manusia dengan ternak dan hal ini berpengaruh pada harga pakan yang menjadi mahal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengganti penggunaan jagung yaitu dengan bahan pakan alternatif seperti limbah pertanian salah satunya adalah dengan bonggol pisang. Bonggol pisang di Indonesia masih tersedia sangat melimpah dikarenakan pertumbuhannya tidak mengenal musim. Potensi ini dapat menjadikan bonggol pisang sebagai bahan baku pakan alternatif. Adanya pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup dan komposisi seimbang mampu mempengaruhi kualitas karkas daging itik hibrida, perbedaan kualitas dan kandungan vii nutrisi dalam pakan dapat mempengaruhi konsumsi pakan yang berdampak pada berat daging dada. Oleh karena itu dilakukan penelitian tepung bonggol pisang hasil re-binding sebagai substitusi jagung untuk mendapatkan hasil terbaik ditinjau dari keempukan daging, water holding capacity, protein dan kolesterol itik hibrida. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus - 25 September 2020 dilaksanakan di peternakan Bapak Jianto di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Analisis kandungan kimia daging dada itik hibrida dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi jagung dengan bonggol pisang hasil re-binding dalam pakan terhadap keempukan, WHC, kolesterol dan protein daging itik hibrida. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi bagi masyarakat umum terkait pengaruh substitusi jagung dengan bonggol pisang yang tepat dalam pakan terhadap keempukan daging, WHC, kolesterol dan protein itik hibrida. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah itik hibrida umur 21 hari yang tidak dibedakan jenis kelaminnya (non sexing) dengan jumlah 100 ekor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa percobaan lapang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dan masing-masing terdiri dari 20 ekor itik hibrida. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 (pakan menggunakan jagung 100% tanpa tepung bonggol pisang), P1 (Pakan basal + substitusi jagung dengan tepung bonggol pisang 25%), P2 (Pakan basal + substitusi jagung dengan tepung bonggol pisang 50%), P3 (Pakan basal + substitusi jagung dengan tepung bonggol pisang 75%), P4 (Pakan basal + substitusi jagung viii dengan tepung bonggol pisang 100%). Data hasil penelitian yang diperoleh diolah menggunakan analisis kovarians (ancova) dengan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila didapatkan hasil yang berbeda nyata (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung bonggol pisang sebagai pengganti jagung memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap protein itik hibrida, namun memberikan pengaruh yang nyata terhadap WHC, keempukan dan kolesterol daging itik hibrida. Rata-rata WHC P4 (31,38±0,49) menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada keempukan perlakuan P4 (2,68±0,24) menunjukkan hasil terendah dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya yang berarti lebih empuk. Pada rata-rata kolesterol daging perlakuan P4 yaitu (140,71±0,39) menunjukkan hasil paling rendah dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Pada rata-rata protein daging perlakuan P4 yaitu (22,50±0,38) menunjukkan hasil paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan tepung bonggol pisang hasil re-binding sebagai pengganti jagung dapat menurunkan kadar kolesterol, serta meningkatkan keempukan daging itik, protein, dan WHC. Perbedaan level penggantian jagung dengan bonggol pisang dapat mempengaruhi water holding capacity, keempukan dan kolesterol daging itik hibrida, namun tidak mempengaruhi protein daging itik hibrida. Level pemberian terbaik pengganti jagung dengan bonggol pisang yang mampu memberikan hasil yang konsisten pada masing-masing perlakuan adalah 100% tepung bonggol pisang. Berdasarkan hasil dari penelitian ini ix bahwa penggunaan tepung bonggol pisang hasil re-binding dalam pakan dapat dijadikan sebagai substitusi jagung dalam pakan itik hibrida.