Penampilan Reproduksi Kambing Senduro Berdasarkan Perbedaan Nilai Body Condition Score (Bcs

Main Authors: Ali, Usman, Dr. Ir. Sri Wahjuningsih,, M. Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187863/1/Usman%20Ali.pdf
http://repository.ub.ac.id/187863/
Daftar Isi:
  • Kambing Senduro merupakan ternak dwiguna yaitu dapat menghasilkan daging dan susu, selain itu sifat kambing prolifik (dapat melahirkan anak lebih dari satu dalam sekelahiran). Suatu usaha ternak dikatakan berhasil apabila tingkat keberhasilan reproduksinya tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi reproduksi ternak tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi reproduksi ternak ada dua yaitu faktor internal yang meliputi hormon, genetik, dan Body Condition Score, dan ukuran tubuh. Faktor eksternal meliputi pakan, suhu, kandang, sistem pemeliharaan, dan sanitasi. BCS mempunyai pengaruh atau hubungan dengan reproduksi ternak seperti kesuburan, proses kelahiran, laktasi. Penelitian dilaksanakan menggunakan data sekunder yang diambil secara daring (online) di UPT-PT dan HMT Singosari, Malang. Tujuan dari viii penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penampilan reproduksi kambing Senduro berdasarkan BCS yang berbeda sebagai dasar perencanaan pengelolaan reproduksi dengan memperbaiki manajemen reproduksinya. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 67 ekor induk, BCS 2 sebanyak 17 ekor, BCS 3 sebanyak 42 ekor, dan BCS 4 sebanyak 8 ekor dan juga disesuaikan dengan data paritas yang ada, yaitu mulai paritas 1 sampai paritas 4. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan data sekunder berupa recording data di UPT-PT dan HMT Singosari yang diambil secara daring (online), meliputi : Litter Size (LS), Bobot Lahir (BL), dan Bobot Sapih (BS) mulai periode 2016 sampai 2019. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dengan kriteria induk kambing Senduro yang dipelihara di UPT-PT dan HMT Singosari. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah data yang diperoleh dikelompokkan berdasarkan BCS dari induk kambing senduro. Data Bobot Sapih (BS), Litter Size (LS), Bobot Lahir (BL), kemudian dianalisis menggunakan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL). Apabila diperoleh hasil yang berbeda atau signifikan maka dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata Litter Size BCS 2 adalah 1,12±0,33 ekor, BCS 3 sebanyak 1,45±0,50 ekor, dan BCS 4 sebanyak 1,63±0,92 ekor. Hasil ini menunjukkan bahwa nila BCS yang berbeda (BCS 2 sampai BCS 4) memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap nilai Litter Size. Rata-rata nilai Bobot Lahir (BL) pada BCS 2 sebesar 3,52±0,48 kg/ekor, BCS 3 sebesar 3,10±0,56 kg/ekor, dan BCS 4 sebesar 3,08±0,53 kg/ekor. Hasil ini juga menunjukkan bahwa nilai BCS 2 sampai BCS 4 memberikan ix pengaruh yang nyata (P<0,01) terhadap bobot lahir. Nilai rata-rata Bobot Sapih pada BCS 2 sebesar 11,31±2,7 kg/ekor, BCS 3 sebesar 10,94±2,28 kg/ekor dan BCS 4 sebesar 9,14±1,14 kg/ekor. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai BCS yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap bobot sapih. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penampilan reproduksi kambing Senduro di UPT-PT dan HMT Singosari pada berbagai BCS sudah baik. Nilai bobot lahir dan bobot sapih yang paling tinggi adalah pada BCS 2 jika dibandingkan dengan BCS 3 dan BCS 4, sedangkan nilai tertinggi Litter Size adalah pada BCS 4.