Evaluasi Tingkat Kejadian Mastitis Dengan Whiteside Test Dan California Mastitis Test Menggunakan Dekok Daun Kelor (Moringa Oleifera) Sebagai Larutan Herbal Teat Dipping

Main Authors: Abimanyu, Usman Tio, Dr.Ir. Tri Eko Susilorini,, IPM., ASEAN ENG.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187856/1/Usman%20Tio%20Abimanyu.pdf
http://repository.ub.ac.id/187856/
Daftar Isi:
  • Kelor (Moringa oleifera) merupakan tumbuhan yang sangat mudah ditemukan di Indonesia dan biasanya tumbuh sebagai tanaman pagar di pekarangan rumah. Karakter tanaman ini batangnya berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, berkulit tipis dan mudah patah. Cabangnya jarang dengan arah percabangan tegak atau miring serta cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Ekstrak daun dan biji dari tanaman kelor mengandung senyawa anti bakteri seperti saponin, flavonoid, triterpenoid, dan tanin sehingga dapat digunakan sebagai bahan anti bakteri penyebab infeksi. Penggunaan ekstrak kelor dapat diaplikasikan menjadi salah satu herbal alternatif dari penggunaan bahan kimia yang umum digunakan sebagai larutan teat dipping. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Bumiaji, Kota Batu Jawa Timur pada tanggal 7 Februari 2021 sampai dengan 21 Maret 2021. Tujuannya untuk mengetahui efektifitas dekok daun kelor terhadap penurunan tingkat mastitis dengan menggunakan uji California Mastitis Test (CMT) dan Whiteside Test (WST). Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada peternak, mahasiswa dan x masyarakat mengenai penggunaan dekok daun kelor sebagai subtitusi iodine sebagai larutan teat dipping. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sapi perah sebanyak 12 ekor tanpa dibedakan periode laktasi dan bulan laktasi. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dengan metode rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 3 ulangan. Masing – masing kelompok terdiri dari 3 ekor sapi perah. Perlakuan yang digunakan adalah P0: (Iodine 3%), P1: (Dekok daun kelor 10%), P2: (Dekok daun kelor 20%), dan P3: (Dekok daun kelor 30%). Variabel meliputi California Mastitis Test dan Whiteside Test. Data dianalisis secara statistik menggunakan Analisis Covarian (ANCOVA) dan dilanjutkan dengan Analisis Ragam. Jika hasil yang diperoleh berbeda signifikan antara perlakuan, maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil menunjukkan bahwa penggunaan dekok daun kelor memberikan pengaruh perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap penurunan tingkat mastitis berdasarkan uji Whiteside test, namun memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap penurunan tingkat mastitis berdasarkan California mastitis test. Berdasarkan hasil rata rata dari variabel California mastitis test, perlakuan P3 menunjukkan rataan penurunan tingkat mastitis yang signifikan dibandingkan perlakuan lainnya, lalu pada variabel Whiteside test meskipun tidak berpengaruh nyata P3 juga menunjukkan rataan penurunan skor tingkat mastitis yang signifikan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan dekok daun kelor sebagai larutan herbal teat dipping dapat dijadikan alternatif subtitusi dari iodine karena menunjukkan skor yang signifikan terhadap penurunan tingkat kejadian mastitis dan dapat mengurangi biaya pemeliharaan xi sehingga lebih ekonomis. Selain itu, penggunaan metode uji Whiteside Test kurang peka dalam mendeteksi mastitis sehingga sensitivitas uji California Mastitis Test lebih baik dibandingkan Whiteside Test.