Dinamika Posisi Public Relations Perusahaan Media PT.Lativi Media Karya (tvOne) Dalam Strategi Mengatasi Informasi Hoaks yang Merugikan Perusahaan

Main Authors: Sholikah, Nikmatus, Maulina Pia Wulandari, S.Sos., M.Kom., Ph.D, Anang Sujoko,, S.Sos., M.Si., D.COMM
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187827/1/Nikmatus%20Sholikhah.pdf
http://repository.ub.ac.id/187827/
Daftar Isi:
  • Hoaks atau informasi bohong saat ini semakin mudah ditemukan diberbagai media sosial dan media informasi publik. Hoaks memiliki ‘masa hidup’ dalam kognitif lebih pendek daripada konstruksi sosial media massa, namun bahayanya hoaks memiliki daya rusak sporadis yang sangat kuat dan luas di masyarakat. Saat ini informasi hoaks juga bisa merugikan semua jenis perusahaan termasuk perusahaan media massa atau pers. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, strategi apa yang digunakan Public Relation (PR) perusahaan media massa PT Lativi Media Karya atau tvOne untuk mengatasi informasi hoaks yang merugikan perusahaan, bagaimana dinamika posisi PR, menuju sikap advokasi atau akomodasi dan faktorfaktor kontingen apa saja yang tampak mempengaruhi sikap PR tvOne untuk menyelesaikan permasalahan hoaks tersebut. Objek penelitian menggunakan tiga kasus informasi hoaks yang cukup viral di tahun 2016, 2018 dan 2020 yang merugikan tvOne. Teori yang digunakan untuk mendiskripsikan data adalah teori Contigency of Accomodation dan strategi PR. Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, pengumpulan data dengan dua metode yaitu wawancara semiterstruktur yang dilaksanakan beberapa tahap selama Oktober 2020 - Mei 2021 dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan komparatif konstan yang diperkenalkan oleh Classer& Strauss, Lincoln & Cuba. Hasilnya PR tvOne cenderung menggunakan strategi reaktif, dan tindakan strategi PR mengarah ke posisi advokasi dalam mengatasi informasi hoaks. Faktor-faktor kontigen dalam variabel predisposing dan situasional yang masing-masing memiliki enam variabel kontigen, semua kontigen tampak mempengaruhi sikap PR tvOne. Tidak adanya pemahaman bersama tentang isu dan krisis dalam menyikapi masalah informasi hoaks yang berkaitan dengan kompetensi PR, membuat peneliti berargumen, teori CA tidak bisa berhasil secara maksimal oleh PR tvOne dan jajarannya. Meskipun kompetensi PR belum maksimal dalam aplikasi teori CA, reputasi tvOne yang baik ternyata bisa mendukung PR tvOne mengatasi informasi hoaks. Hal ini terjadi karena dengan reputasi bagus, mereka miliki power dan akses atau relasi yang luas untuk mendukung proses penyelesaian informasi hoaks. Peneliti menemukan dua kontigen baru yang dipertimbangkan bagi perusahaan media tvOne ialah ‘citra’ dan ‘kredibilitas’.