Pengaruh Edukasi Nursing Dysphagia Screening Tool (NDST) Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Dokumentasi Hasil Skrining Pada Perawat Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen Malang

Main Authors: Palupi, Esther, Prof. Dr.dr. Yuyun Y.P.W.,, M.Kes.,Sp.Rad (K)., Alfrina Hany,, S.Kp,MNg (AC).
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187766/1/Esther%20Palupi.pdf
http://repository.ub.ac.id/187766/
Daftar Isi:
  • Disfagia merupakan komplikasi yang mucul akibat stroke akut, namun studi literatur menunjukkan hanya sedikit rumah sakit yang telah menerapkan skrining disfagia. Pendokumentasian yang dilakukan pun juga masih kurang, data menunjukkan RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar telah menerapkan skrining disfagia dengan metode SSA namun masih banyak kendala dalam melaksanakannya. Metode terbaru adalah dengan NDST yang merupakan modifikasi dari beberapa instrumen skrining sebelumnya dengan nilai sensitivitas paling tinggi yaitu 89% dan spesifisitas 90%. Edukasi tentang skrining juga masih belum menjadi perhatian rumah sakit dalam meningkatkan kompetensi perawat sehingga hal ini dapat menjadi alasan terjadinya komplikasi yang mengancam nyawa pada 24 jam pertama setelah diagnosis disfagia yaitu aspirasi pneumonia. Maka perawat harus bersigap dalam menyikapi hal ini dan berusaha meningkatkan pengetahuannya untuk menurunkan angka kematian akibat kejadian disfagia dengan melakukan skrining yang tepat dengan menggunakan NDST. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh edukasi NDST terhadap peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku dokumentasi hasil skrining pada perawat rumah sakit Tk.II dr. Soepraoen Malang. Metode penelitian quasi experimental design dengan pendekatan nonequivalent control group design. Lokasi penelitian di RS Tk. II dr. Soepraoen Malang. Jumlah responden 120 perawat. Perawat dipilih secara total sampling terbagi dalam dua kelompok yaitu 60 orang kelompok perlakuan edukasi NDST melalui ceramah tatap muka dan 60 orang kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Analisa data bivariat menggunakan uji t dependen, Mann Whitney, serta multivariat dengan uji MANOVA. Hasil dan analisa data statistik menggunakan uji t dependen, menunjukkan bahwa nilai signifikansi peningkatan pengetahuan kelompok perlakuan 0,000 <0,05. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pre dan post test pada variabel peningkatan pengetahuan kelompok perlakuan edukasi NDST melaui ceramah tatap muka. Nilai signifikansi kelompok kontrol 0.000<0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah tindakan pada variabel pengetahuan kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Nilai signifikansi variabel peningkatan sikap kelompok perlakuan 0.000<0,05 Artinya ada perbedaan yang signifikan pre dan post test variabel peningkatan sikap kelompok perlakuan edukasi NDST. Nilai signifikansi kelompok kontrol 0.000<0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah tindakan pada variabel peningkatan sikap kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Selanjutnya nilai signifikansi peningkatan perilaku kelompok perlakuan 0,000 <0.05. Artinya ada perbedaan yang signifikan pada variabel peningkatan perilaku kelompok perlakuan edukasi NDST antara nilai pre test dan post test. Nilai signifikansi peningkatan perilaku kelompok kontrol 0.000<0,05 artinya ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah tindakan pada variabel peningkatan perilaku kelompok kontrol edukasi NDST melalui tautan website. Nilai Asymp. Sig 0.000 < 0.05 artinya ada perbedaan antara peningkatan pengetahuan kelompok perlakuan edukasi melalui ceramah tatap muka dengan kelompok kontrol tautan website. Nilai Asymp. Sig 0.011 < 0.05 ada perbedaan antara peningkatan sikap kelompok perlakuan edukasi melalui ceramah tatap muka dengan kelompok kontrol tautan website. Nilai Asymp. Sig 0.000 < 0.05 ada perbedaan antara peningkatan perilaku kelompok perlakuan edukasi melalui ceramah tatap muka dengan kelompok kontrol tautan website. Variabel peningkatan perilaku uji Manova memiliki nilai signifikansi (0,003)<(0,05). Artinya edukasi NDST memberikan pengaruh parsial paling tinggi terhadap peningkatan perilaku dokumentasi hasil skrining padaviii perawat rumah sakit dibandingkan dengan nilai pengetahuan dan sikap. Teori dari Rizki, Maria, Suhaimi, (2020) menjelaskan bahwa adanya perbedaan ini dikarenakan kognitif pengetahuan harus melalui beberapa proses yaitu : tahapan tahu, memahami kemudian dapat mengaplikasikan apa yang ia ketahui. Sikap positif dalam menanggapi edukasi NDST skrining disfagia juga dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pemahaman yang baik dari responden tentang stroke akut. Pengetahuan yang baik akan menumbuhkan sikap yang baik pula. Pernyataan ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Anwar (2013) bahwa sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objek. Perilaku perawat setelah diedukasi NDST menjadi lebih baik, dan varibel sebelumnya pengetahuan dan sikap juga dalam kategori baik sehingga hal tersebut mendukung proses peningkatan perilaku post test. Penelitian oleh Natasia, Loekqijana dan Kurniawati (2014) menjelaskan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi perilaku kepatuhan perawat yaitu persepsi. Notoadmodjo (2010) juga menjelaskan bahwa cara meningkatkan pengetahuan, persepsi dan sikap adalah dengan memberikan promosi kesehatan. Edukasi diharapkan mampu merubah perilaku perawat menjadi lebih baik. Menurut Gibson (1997) menjelaskan bahwa faktor demografis usia, jenis kelamin, latarbelakang pendidikan, masa kerja dan status perkawinan dapat mempengaruhi perilaku dan kinerja individu. Dalam penelitian ini terdapat dua hal yang relevan yaitu usia dan masa kerja. Semakin lanjut umur seseorang semakin meningkat pula kedewasaan teknis, psikologis dan menunjukkan kematangan jiwa. Ini menjadi modal dasar dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dilihat secara umur (Eva, 2015). Robbins (1998) menguraikan bahwa semakin lama seseorang bekerja semakin terampil dan akan lebih berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat dari adanya perawat senior berdasarkan lama kerja yang dijadikan role model dan dijadikan acuan bagi perawat muda dalam berperilaku mendokumentasikan hasil skrining disfagia pasien stroke. Kesimpulannya adalah edukasi NDST memberikan pengaruh parsial paling tinggi terhadap peningkatan perilaku dokumentasi hasil skrining pada perawat rumah sakit dibandingkan dengan nilai pengetahuan dan sikap. Saran untuk RS adalah dapat mengadakan seminar, workshop dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dokumentasi hasil skrining pada perawat perawat menggunakan instrumen NDST sebagai upaya optimalisasi pencegahan perburukan klinis komplikasi stroke