Pengaruh Pemberian Pravastatin terhadap Kadar IFN-γ dan Il-10 pada Serum Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Preeklamsi

Main Authors: Yanti, Entin Srihadi, Dr. dr. Bambang Rahardjo,, Sp.OG (K), Dr. dr. Dwi Yuni Nur Hidayati,, M.Kes., Sp. MK
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187763/1/Entin%20Srihadi%20Yanti.pdf
http://repository.ub.ac.id/187763/
Daftar Isi:
  • Patofisiologi preeklamsi masih menjadi perdebatan, beberapa teori yang muncul menyebutkan bahwa preeklamsi berhubungan dengan kegagalan invasi trofoblas dan maladaptasi respon imun. Maladaptasi respon imun mengakibatkan ketidakseimbangan T helper cell (Th) tipe 1 dan 2 dalam upaya mempertahankan kehamilan. T helper (Th) berperan dalam mengatur sel imun dengan memproduksi sitokin tertentu, Th1 memproduksi sitokin inflamasi seperti Interferon (IFN-γ) sedangkan Th2 memproduksi sitokin antiinflamasi seperti IL-10. IFN-γ merupakan sitokin proinflamasi diketahui tinggi pada plasma ibu preeklamsi. Peningkatan level IFN-γ di plasenta menyebabkan perkembangan preeklamsi dengan mempengaruhi invasi trofoblas, remodelling arteri spiralis, apoptosis sel trofoblas, dan angiogenesis plasenta, serta dapat menurunkan regulasi IL-10. IL-10 memiliki fungsi perbaikan pembuluh darah berhubungan dengan relaksasi endotelin dan peningkatan ekspresi endotelin nitric oxcide syntase (eNOS). Pravastatin adalah obat anti hiperlipidemia golongan statin, inhibitor 3-hidroksi-3- metilglutaril (HMG-CoA) reduktase, sehingga mengurangi sintesis kolesterol intraseluler. Pravastatin meningkatkan Hmox-1, enzim yang berperan pada katabolisme CO. CO sebagai vasodilaor kuat dapat membantu menjaga keseimbangan angiogenik dengan menekan ekspresi sFLT-1 dan sENG serta meningkatkan TGF-β1 dan eNOS. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh pravastatin terhadap penurunan kadar IFN-γ dan peningkatan kadar IL-10 pada serum tikus model preeklamsia. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan pendekatan post test only control group design. Tikus betina 55 ekor dengan berat 150-200 gr dimattingkan selama 1x24 jam, diperiksa adanya vaginal plug dan kenaikan berat badan secara rutin hari pertama matting dan hari ke 8 post matting. Tikus bunting yang didapatkan sebanyak 27 ekor, 7 diantaranya terpaksa dikeluarkan dari penelitian karena termasuk dalam kondisi ekslusi dan drop out, tersisa 202 ekor tikus yg dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan n=4. Kelompok kontrol negatif adalah tikus bunting normal diinjeksi PBS. Kelompok kontrol positif adalah tikus bunting yang mendapat injeksi L-NAME 125 mg/Kg/hari. Kelompok P1 adalah tikus bunting diinjeksi L-NAME 125 mg/Kg/hari + pravastatin 2 mg/hari. Kelompok P2 adalah tikus bunting diinjeksi L-NAME 125 mg/Kg/hari + pravastatin 4 mg/hari. Kelompok P3 adalah adalah tikus bunting diinjeksi L-NAME 125 mg/Kg/hari + pravastatin 8 mg/hari. Data dianalisis dengan bantuan SPSS 25 for windows. Uji normalitas menggunakan uji Saphiro-Wilk dengan p-value > 0.05 yang menunjukkan data terdistribusi normal. Hipotesis penelitian dibuktikan dengan uji One Way Annova pada kadar IFN-γ (p-value=0.000) dan kadar IL-10 (p-value=0.001). Hasil uji LSD menunjukkan perbedaan bermakna kadar IFN-γ (sig. 0.001) dan IL-10 (sig. 0.017) antara tikus bunting normal dan tikus bunting model preeklamsi. Perbedaan bermakna pada kadar IFN-γ didapatkan juga pada kontrol positif dengan setiap kelompok perlakuan P1 (sig. 0.003), P2 dan P3 (sig. 0.000), sedangkan kadar IL-10 menunjukkan perbedaan bermakna antara kontrol positif dengan kelompok P2 (sig. 0.045) dan kelompok P3 (sig. 0.001). Korelasi negatif kuat pengaruh dosis pravastatin terhadap kadar IFN-γ (p-value= 0.000;r=-0.876) dan korelasi negatif kuat pengaruh dosis pravasstatin terhadap IL-10 positif kuat pengaruh dosis pravastatin terhadap kadar IL-10 (p-value= 0.001;r=-0.822). Dengan demikian semakin tinggi dosis maka secara negatif menurunkan kadar IFN-γ dan secara positif meningkatkan kadar IL-10 pada tikus model preeklamsi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pravastatin dapat menurunkan kadar IFN- γ dan meningkatkan kadar IL-10 pada tikus wistar model preeklamsia