Efek Ekstrak Etanol Kacang Tunggak (Vigna unguiculata) terhadap Ekspresi RANKL Tulang dan Kadar Malondialdehyde Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Ovariektomi

Main Authors: Kurniawati, Elisa Danik, Dr. dr. I Wayan Arsana Wiyasa,, Sp.OG (K), Dr. dr. Tatit Nurseta,, Sp.OG (K)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187760/1/Elisa%20Danik%20Kurniawati.pdf
http://repository.ub.ac.id/187760/
Daftar Isi:
  • Usia Harapan Hidup (UHH) di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat hingga mencapai 72,2 tahun pada periode 2030- 2035. Bertambahnya UHH berbanding lurus dengan masalah kesehatan yang dialami oleh manula, khususnya wanita. Menindaklanjuti hal tersebut, Bidan sebagai penyedia layanan kesehatan yang memberikan asuhan di sepanjang daur siklus reproduksi wanita juga perlu memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi pada wanita lanjut usia. Siklus reproduksi wanita akan berakhir pada masa menopause yaitu rentang usia 50 ± 4 tahun. Wanita menopause akan mengalami berbagai masalah kesehatan akibat penurunan hormon estrogen, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu efek jangka panjang yang mungkin terjadi pada wanita masa menopause yaitu kerapuhan tulang atau osteoporosis. Osteoporosis merupakan penyakit metabolik tulang yang ditandai oleh menurunnya massa tulang. Osteoporosis disebabkan karena berkurangnya matriks dan mineral tulang disertai dengan kerusakan mikroarsitekturnya, hal ini akan mengakibatkan menurunnya kekuatan tulang sehingga tulang akan mudah patah. Osteoporosis pascamenopause beriringan dengan proses penuaan dan berkurangnya hormon estrogen. Penurunan kadar hormon estrogen menyebabkan hilangnya sifat protektif estrogen pada tulang. Estrogen pada tulang berfungsi menghambat diferensiasi osteoklastik dan membatasi produksi Receptor Activator of Nuclear Factor Kappa-b Ligand (RANKL) oleh osteoblas, sel T dan sel B. Hipoestrogen berkaitan dengan menurunnya Transforming Growth Factor-β (TGF-β) sehingga menyebabkan meningkatnya produksi Tumor Necrosis Factor-α (TNF-α) oleh sel T. TNF-α yang meningkat akan menstimulasi produksi RANKL. Osteoklas kemudian secara langsung dirangsang oleh sel T yang diaktifkan oleh peningkatan TNF-α melalui stimulasi RANKL. RANKL berperan penting dalam osteoklastogenesis, diferensiasi dan aktivasi osteoklas, serta apoptosis osteoklas. RANKL yang berikatan dengan RANK akan mengaktivasi jalur osteoklastogenesis sehingga resorpsi tulang terjadi. Hipoestrogen pada masa menopause juga menyebabkan hilangnya efek perlindungan estrogen terhadap stres oksidatif seperti Reactive Oxygen Species (ROS), diikuti dengan penipisan enzim antioksidan. ROS sangat reaktif dan akan meningkatkan kadar H2O2 sehingga merusak berbagai biomolekul di sekitarnya seperti protein, Deoxyribose Nucleic Acid (DNA) dan lipid terutama Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA). Oksidasi PUFA membentuk Malondialdehyde (MDA), salah satu produk akhir dari peroksidasi lipid. MDA yang jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada membran sel dan bersifat karsinogenik hingga mutagenik. Konsentrasi MDA yang tinggi membuktikan status antioksidan tubuh yang rendah sehingga tidak dapat mencegah reaktivitas senyawa radikal bebas. Standar terapi pada wanita pascamenopause yaitu terapi penggantian hormon atau Hormone Replacement Therapy (HRT) yang bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan estrogen. Namun, HRT masih diperdebatkan karena penggunaannya dapat menimbulkan penyakit lain seperti kanker dan stroke. Sementara terapi penggantian hormon memiliki banyak efek samping, fitoestrogen dapat digunakan sebagai pilihan terapi alami untuk mengatasi ketidakseimbangan hormon. Fitoestrogen adalah senyawa turunan tumbuhan yang mirip estrogen. Salah satu fitoestrogen yaitu isoflavon, sedangkan salah satu golongan isoflavon dengan jumlah konjugat terbanyak adalah genistein. Genistein yang terkandung dalam kacang tunggak yaitu sebesar 3,02 hingga 3,82 mg per 100 g. Genistein memberikan efek estrogenik pada sejumlah organ target yang memiliki ERα dan atau ERβ. Genistein dapat berikatan dengan ER yang nantinya akan berpengaruh dalam proses diferensiasi osteoblast. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi gejala pascamenopause yang sebagian besar terjadi karena kondisi hipoestrogen, salah satunya osteoporosis. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ekstrak etanol kacang tunggak (Vigna unguiculata) dapat menurunkan ekspresi RANKL tulang dan kadar MDA serum tikus putih (Rattus norvegicus) model ovariektomi. Metode penelitian yang digunakan yaitu true experimentalvii dengan pendekatan post test only control grup design. Sampel terdiri dari tikus SHAM (kontrol negatif), tikus ovariektomi/OVX (kontrol positif), tikus OVX dan diberi estradiol valerate dosis 0,18 mg/kgBB (perlakuan 1), tikus OVX dan diberi ekstrak kacang tunggak dosis 1,25 mg/kgBB (perlakuan 2), tikus OVX dan diberi ekstrak kacang tunggak dosis 2,5 mg/kgBB (perlakuan 3), tikus OVX dan diberi ekstrak kacang tunggak dosis 5 mg/kgBB (perlakuan 4). Ekspresi RANKL tulang diamati setelah pewarnaan imunohistokimia dan dihitung melalui hasil scan pada mikroskop dot slide dengan pengamatan 10 kali lapang pandang menggunakan pembesaran 400x. Sedangkan kadar MDA serum diukur menggunakan metode ELISA. Analisa data pada uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk dan didapatkan hasil bahwa data ekspresi RANKL tulang dan kadar MDA serum untuk masing-masing kelompok pengamatan terdistribusi normal. Berdasarkan uji Anova One Way pada data ekspresi RANKL tulang diperoleh hasil ada perbedaan yang signifikan rerata ekspresi RANKL tulang keenam kelompok sampel pengamatan, Terbukti bahwa pemberian ekstrak kacang tunggak dapat menurunkan ekspresi RANKL tulang tikus OVX. Selanjutnya berdasarkan uji One Way Anova pada data kadar MDA serum diperoleh hasil ada perbedaan yang signifikan rerata keenam kelompok sampel pengamatan. Terbukti bahwa pemberian ekstrak kacang tunggak dapat menurunkan kadar MDA serum tikus OVX, terutama pada dosis 5 mg/kgBB. Berdasarkan uji pearson correlation antara dosis ekstrak kacang tunggak dengan kadar MDA Serum didapatkan hasil -0.722, yang menunjukkan korelasi yang kuat. Terbukti bahwa semakin tinggi pemberian dosis ekstrak kacang tunggak yang diberikan, maka akan semakin menurunkan kadar MDA serum. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu ekstrak etanol kacang tunggak (Vigna unguiculata) dapat menurunkan ekspresi RANKL tulang dan kadar MDA serum tikus putih (Rattus norvegicus) model ovariektomi. Genistein dalam ekstrak kacang tunggak dapat berikatan dengan reseptor estrogen sehingga efek protektif pada tulang didapatkan kembali. Selain itu, ekstrak kacang tunggak juga memiliki kandungan antioksidan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kerusakan oksidatif