Purifikasi Dan Karakterisasi Enzim Linamarase Kacang Arbila (Phaseolus Lunatus L)

Main Authors: Pramitha, Asti Rizkiana, Dr. Siti Narsito Wulan,, S.TP, M.P, M.Sc, Tri Dewanti W, Prof. Dr. Ir.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187747/1/Asti%20Rizkiana%20Pramitha.pdf
http://repository.ub.ac.id/187747/
Daftar Isi:
  • Kacang arbila merupakan salah satu jenis kacang lokal yang ditemukan di daerah Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kacang arbila memiliki kandungan nutrisi yang dapat bermanfaat sebagai sumber makanan. Namun, kacang arbila mengandung senyawa beracun berupa glikosida sianogenik yaitu linamarin. Senyawa tersebut berpotensi menghasilkan sianida karena melepaskan racun berupa hidrogen sianida (HCN) yang terbentuk dari hidrolisis linamarin oleh enzim linamarase (β-glukosidase). Senyawa glikosida sianogenik apabila dikonsumsi secara lansung dapat mengaktifkan enzim linamarase didalam pencernaan sehingga berpotensi untuk menghasilkan senyawa HCN yang menyebabkan keracunan. Beberapa upaya telah dilakukan bertujuan untuk meminimalkan efek senyawa beracun salah satunya dengan proses pengolahan tetapi ditemukan adanya sisa senyawa residu sianida yang masih beracun setelah proses pengolahan. Hal ini terjadi karena kurangnya mengoptimalkan kondisi optimum enzim linamarase dalam menghidrolisis linamarin selama proses pengolahan. Aktivitas enzim linamarase merupakan kunci awal dari pembentukan senyawa HCN bebas dan aseton sianohidrin yang menyebabkan kacang menjadi beracun. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh dan mengevaluasi karakteristik enzim linamarase hasil purifikasi dari kacang arbila, menguji pengaruh pH dan suhu optimum aktivitas enzim linamarase dapat diaplikasikan dalam proses detoksifikasi sianida, serta menguji engaruh penambahan enzim linamarase eksogen dalam memaksimalkan kontak antara enzim dan substrat sehingga terjadi pembebasan sianida pada kacang arbila.Tahapan penelitian meliputi penelitian pendahuluan dan penelitian utama yang terdiri dari penelitian tahap satu dan penelitian tahap dua. Tahap penelitian pendahuluan bertujuan untuk menganalisa bahan baku kacang arbila meliputi : analisa kadar sianida, air, abu, lemak, protein. Selanjutnya penelitian tahap satu meliputi: ekstraksi linamarin, ekstraksi enzim linamarase dengan buffer fosfat, pengkuruan kadar protein enzim linamarase, pengukuran aktivitas enzim linamarase, penentuan konsentrasiii optimum ammonium sulfat, presipitasi enzim linamarase, dialisis, karakterisasi enzim linamarase terhadap pH dan suhu dengan beberapa tingkatan serta dilakukan pengujian stabilitas enzim terhadap pH dan suhu. Kemudian penelitian Tahap dua yaitu aplikasi enzim linamarase hasil purifikasi untuk menguji pengaruh penambahan enzim dalam memaksimalkan kontak antara enzim linamarase dan substrat. Diharapkan dengan adanya aplikasi tersebut dapat menunjukan aktivitas linamarase dalam menghidrolisis linamarin secara maksimal sebagai upaya untuk membantu penurunan kadar sianida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa enzim linamarase mengalami peningkatan aktivitas spesifik setelah proses purifikasi dialisis yaitu 9,42 U/mg, dibandingkan dengan sebelum crude enzimnya yaitu 2,80 U/mg. Enzim mengalami peningkatan kemurnian 3 kali lipat dari crude enzimnya. Pengaruh aktivitas enzim linamarase terhadap variasi pH dan suhu yaitu diperoleh pH optimum 5,5 dan stabil pada kisaran pH 5 -6, sementar itu untuk suhu optimum diperoleh 50oC dan stabil pada kisaran , sementara itu pengaruh variasi pH dan suhu terhadap stabilitas enzim diperoleh 45 – 55oC. Penambahan enzim linamarase sebanyak 200 μl mampu membebaskan total sianida sebesar 1933,76 ppm dibanding dengan tanpa penambahan enzim, total sianida yang terukur hanya sebesar 422 ppm