Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma longa) terhadap Kadar Superoksida Dismutase Otak dan Kadar Follicle Stimulating Hormone Serum Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus) yang Dipapar Aluminium

Main Authors: Ermasari, Anissa, Dr. Husnul Khotimah,, S.Si., M.Kes, Dr. dr. I Wayan Arsana Wiyasa,, SpOG(K)
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187744/1/Anissa%20Ermasari.pdf
http://repository.ub.ac.id/187744/
Daftar Isi:
  • Paparan logam berat yang termasuk didalamnya aluminium merupakan salah satu faktor risiko terjadinya infertilitas melalui jalur stres oksidatif di otak. Aluminium akan mengganggu homeostasis besi (Fe) intraseluler dan terlibat dalam reaksi fenton yang akan meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) serta menurunkan enzim antioksidan endogen, salah satu nya adalah superoksida Dismutase (SOD). Stres oksidatif yang meningkat menyebabkan terjadinya peroksidasi lipid sehingga terjadi gangguan pada gonadotropin releasing hormone (GnRH) pada hipotalamus, hal ini menyebabkan kegagalan hipofisis untuk melakukan sintesis dan sekresi Follicle Stimulating Hormone (FSH) & Luteinizing Hormone (LH). Kekurangan hormon FSH dapat menghambat proses folikulogenesis yang mengakibatkan infertilitas. Kurkumin adalah antioksidan yang terkandung dalam kunyit (Curcuma longa) dapat menghambat pembentukan ROS dan merangsang pembentukan enzim antioksidan endogen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ektrak kunyit pada kadar SOD otak dan kadar FSH serum tikus putih betina yang dipapar aluminium. Desain penelitian ini adalah post test only control group design, menggunakan sampel 25 ekor tikus yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif (paparan aluminium 100 mg/KgBB), Kelompok perlakuan 1/P1 (ekstrak kunyit 100 mg/KgBB dan aluminium 100 mg/kgBB), Kelompok perlakuan 2/P2 (ekstrak kunyit 200 mg/KgBB dan aluminium 100 mg/kgBB), dan Kelompok perlakuan 3/P3 (ekstrak kunyit 400 mg/KgBB dan aluminium 100 mg/kgBB). Semua perlakuan diberikan peroral selama 30 hari dari hari ke-1 sampai hari ke-30. Pembedahan dilakukan pada saat fase estrus. Pemeriksaan kadar SOD otak dan FSH serum dengan menggunakan metode ELISA (Enzyme Linked Immunosorbent Assay) pada panjang gelombang 450nm. Analisis data menggunakan uji one way annova pada pada SPSS 26. Uji one way annova pada kadar SOD otak didapatkan p-value=0,0023 (α=0.05) sehingga terdapat perbedaan yang bermakna pada lima kelompok. Paparan aluminium dapat menurunkan kadar SOD secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif. Akan tetapi, rerata kadar SOD pada P1, P2 dan P3 tidak ada perbedaan yang bermakna bila dibandingkan dengan kontrol positif. Uji one way annova pada kadar FSH serum didapatkan p-value=0,0018 (α=0.05). Paparan aluminium dapat menurunkan kadar FSH dan pemberian ekstrak kunyit dapat meningkatkan kadar FSH secara signifikan pada dosis 100 mg/KgBB. Paparan aluminium dapat menyebabkan Stres oksidatif di otak dan merupakan Endocrine Disrupting chemical (EDC) yang dapat menggangu sintesis hormon dan fungsi fisiologis reproduksi. Kurkumin dapat melindungi sel dari kerusakan oksidatif, menurunkan produksi ROS dan menetralkan radikal bebas serta secara tidak langsung dapat menginduksi ekspresi protein antioksidan seperti SOD, CAT dan GPx. Namun, Kurkumin memilki efek paradoks, yang dapat bertindak sebagai antioksidan dan prooksidan tergantung pada konsentrasi dan lingkungan seluler. Penurunan SOD pada P3 diduga karena efek paradoks tersebut. Kurkumin juga memiliki efek stimulasi padavii sistem reproduksi dengan memodulasi folikulogenesis, kunyit juga memiliki efek fitoestrogen yang dapat meningkatkan kadar estrogen dalam darah, diduga penurunan kadar FSH pada P3 disebabkan oleh efek umpan balik negatif oleh estrogen pada sekresi FSH. Kesimpulan dalam penelitian ini pemberian ekstrak kunyit tidak terbukti mencegah penurunan kadar SOD otak, tetapi ekstrak kunyit pada dosis 100 mg/KgBB dapat mencegah penurunan kadar FSH serum tikus putih betina (Rattus norvegicus) galur wistar yang dipapar aluminium