Prediksi Persebaran Polutan Udara pada Tahap Ekplorasi Panas Bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi Arjuno – Welirang
Main Authors: | Fathmadhani, Nurul, Dr. Ir. A. Tunggul Sutan Haji,, M.T, Dr. Eng. Evi Kurniati,, S.TP, M.T |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187725/1/Nurul%20Fathmadhani.pdf http://repository.ub.ac.id/187725/ |
Daftar Isi:
- Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi panas bumi yang tinggi sehingga sangat memungkinkan untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Energi panas bumi dikatakan lebih ramah lingkungan apabila dibandingkan dengan energi fosil, namun dalam prosesnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) masih menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan dengan polutan dominan berupa hidrogen sulfida dan karbondioksida. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kuantitatif dan spasial. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian terdiri dari tahap pengumpulan data, tahap pengolahan data, dan tahap analisa data. Pengumpulan data terdiri atas data primer yang meliputi data stabilitas atmosfer serta data sekunder yang meliputi profil cerobong, emisi gas buang, kebutuhan bahan bakar alat berat dan vegetasi tutupan lahan. Pengolahan data menggunakan Microsoft excel untuk menghitung besar konsentrasi polutan di setiap titik dengan menggunakan metode gaussian yang kemudian dilanjutkan dengan analisis desktiptif untuk mengintepretasikan hasil perhitungan tersebut dalam bentuk peta prediksi sebaran polutan menggunakan Sistem Informasi Geografis memanfaatkan aplikasi ArcGis 10.8. Konsentrasi gas buang sebesar 7,161 gr/m3 H2S dan 4.092,93 gr/m3 CO2 memiliki kecenderungan untuk mengarah ke Barat-Selatan mengikuti arah angin dominan. Hasil perhitungan menunjukkan kadar polutan H2S tertinggi ada pada kisaran 0,6 – 0,1 ꭎg/m3 yang dapat ditemukan pada radius < 100 meter dari sumber pencemar adapun untuk parameter CO2 konsentrasi polutan tertinggi yang dihasilkan ada pada kisaran 100 – 300 ꭎg/m3 pada radius 50 meter dari cerobong sehingga masih dapat dikatakan aman karena berada di bawah baku mutu yang berlaku. Skenario perubahan arah angin menuju pemukiman terdekat sejauh 3 km menunjukkan konsentrasi polutan yang diterima sebesar <4 ꭎg/m3 untuk CO2 dan <0,003 ꭎg/m3 untuk parameter H2S sehingga dapat dikatakan terkendali karena nilai polutan jauh berada di bawah baku mutu. Hasil perhitungan kemampuan tutupan lahan dalam menyerap CO2 dari emisi alat berat adalah sebesar 2.622.557,424 Ton/Tahun yang menunjukkan apabila tutupan vegetasi yang ada dapat menyerap emisi CO2 hasil produksi alat berat yang digunakan pada tahap konstruksi dari kegiatan eksplorasi panas bumi di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Arjuno Welirang.