Isolasi dan Karakterisasi Khamir Thermotolerant Untuk Produksi Bioetanol Dari Bunga Lokal Indonesia

Main Authors: Anissa, Adhiskaprillia Nur, Mochamad Nurcholis,, STP., MP., Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187677/1/Adhiskaprillia%20Nur%20Anissa.pdf
http://repository.ub.ac.id/187677/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan energi dan bahan bakar yang tinggi di Indonesia menjadikan pemanfaatan bioetanol sebagai alternatif sumber energi terbarukan terus berkembang. Bioetanol dapat diperoleh dari proses konversi biomassa yang mengandung gula melalui proses fermentasi oleh mikroba seperti khamir. Beberapa jenis khamir memiliki kemampuan dalam produksi etanol, akan tetapi memiliki keterbatasan terhadap suhu tinggi. Sebagai salah satu negara beriklim tropis, Indonesia memiliki potensi sebagai sumber penghasil khamir dengan sifat thermotolerant. Eksplorasi khamir tahan suhu tinggi dari sumber daya di Indonesia dilakukan karena memberikan banyak keuntungan pada penggunaan skala industri. Salah satu sumber daya alam melimpah yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber isolat khamir adalah bunga. Bunga lokal Indonesia memiliki potensi sebagai sumber isolat khamir karena kemampuannya tumbuh di iklim tropis dengan suhu yang cenderung tinggi, sehingga menyediakan tempat untuk khamir thermotolerant tumbuh dan beradaptasi. Penelitian ini ditujukan untuk mengisolasi dan menyeleksi khamir thermotolerant dari bunga lokal Indonesia. Dipilih lima bunga lokal yang dijadikan sumber isolat khamir, antara lain bunga kencana ungu, bunga lengkuas merah, bunga kamboja merah, bunga jarak betawi, dan bunga alamanda. Kelima bunga lokal ini kemudian diisolasi dengan teknik sampling untuk mendapatkan isolat khamir. Isolat yang didapatkan kemudian diuji ketahanannya terhadap suhu tinggi dan ketahanannya terhadap kadar etanol. Pengujian kadar etanol yang dihasilkan oleh isolat yang didapat juga dilakukan untuk mengetahui potensi isolat khamir thermotolerant tersebut dalam menghasilkan etanol. Diperoleh 3 isolat khamir berasal dari bunga lengkuas merah, kencana ungu, dan alamanda. Ketiga isolat tersebut mampu tumbuh dan bertahan hidup dengan baik hinga suhu 45°C dan etanol kadar 7,5%, akan tetapi tidak memiliki kemampuan memproduksi etanol yang tinggi. Rata-rata kadar etanol yang dihasilkan isolat khamir setelah difermentasi selama 48 jam suhu 40°C adalah sebesar 0,11%, dengan isolat dari bunga Alamanda sebagai penghasil etanol tertinggi yaitu sebesar 0,13%