Uji Sitotoksik Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum sanctum) dan Biji Melinjo (Gnetum gnemon) terhadap Sel Kanker MCF-7

Main Authors: Yunita, Sonya, Dr. apt. Valentina Yurina, S.Si, M.Si., Dra. apt. Diana Lyrawati, M.Kes., Ph. D.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187654/1/Sonya%20Yunita.pdf
http://repository.ub.ac.id/187654/
Daftar Isi:
  • Kanker payudara ialah salah satu jenis kanker yang banyak menyebabkan kematian terutama di wanita di dunia. Setiap tahunnya terjadi tren kenaikan angka penderita kanker payudara. Di Indonesia terdapat banyak tanaman yang berpotensi sebagai agen antikanker dan mudah dijumpai, diantaranya adalah kemangi (Ocimum sanctum) dimana daunya mengandung asam ursolat dan biji melinjo (Gnetum gnemon) yang mengandung resveratrol yang menghambat siklus sel pada fase G0-G1 dan S. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari kombinasi ekstrak etanol daun kemangi dan biji melinjo pada sel MCF-7. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Metode pengujian sitotoksik pada sel MCF-7 yang dipakai di penelitian ini adalah uji MTT. Dari uji sitotoksik yang dilakukan menunjukkan ekstrak etanol daun kemangi (DK) memiliki IC50 >500, sedangkan ekstrak etanol bii melinjo (BM) memiliki IC50 sebesar 284,446 μg/mL sehingga keduanya tidak memiliki efek antikanker terhadap sel MCF-7, tetapi dapat menurunkan % viabilitas sel MCF-7. Dari hasil uji sitotoksik kombinasi menunjukkan bahwa kombinasi ekstrak etanol DK dan BM dapat menurunkan % viabilitas sel MCF-7 dan mempunyai efek sinergis pada konsentrasi DK/BM 125/71,125; 375/71,25; 125/142,25 μg/mL, dengan nilai CI sebesar 0,328; 0,422; dan 0,591. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kemangi dan biji melinjo tidak memiliki efek antikanker terhadap sel MCF-7, dan kombinasi ekstrak etanol DK/BM memiliki efek sinergis.