Prediksi Laju Infiltrasi Berdasarkan Porositas Tanah dan Komposisi Tanah di DAS Lesti Kabupaten Malang

Main Authors: Sonora, Windy Ellprimus, Dr. Eng. Donny Harisuseno, ST., MT., Jadfan Sidqi Fidar, ST. MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187607/1/Windy%20Ellprimus%20Sonora%20175060401111031.pdf
http://repository.ub.ac.id/187607/
Daftar Isi:
  • Infiltrasi merupakan proses masuknya air ke dalam tanah dan banyaknya air yang masuk ke dalam tanah per satuan waktu disebut dengan laju infiltrasi. Laju infiltrasi berperan penting dalam mengoptimalkan ketersediaan air bagi pertumbuhan tanaman serta meminimalisir limpasan permukaan dan erosi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi laju infiltrasi, dan salah satu yang paling berpengaruh adalah sifat fisik tanah yaitu tekstur tanah dan porositas tanah. Dalam menentukan laju infiltrasi, diperlukan pengukuran laju infiltrasi dilapangan. Pengukuran di lapangan membutuhkan banyak waktu, biaya dan tenaga, sehingga diperlukan prediksi laju infiltrasi berdasarkan faktor yang mempengaruhinya agar penentuan laju infiltrasi menjadi lebih mudah dan efisien. Dengan demikian, penjelasan ini dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi laju infiltrasi berdasarkan porositas tanah dan komposisi tanah di DAS Lesti Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini, pengukuran laju infiltrasi di lapangan menggunakan alat Double Ring Infiltrometer dan sampel tanah dianalisa di laboratorium. Komposisi tanah diperoleh dari analisa distribusi ukuran butir tanah dan porositas tanah dihitung berdasarkan persamaan hubungan antara bulk density dengan berat jenis tanah. Selanjutnya, analisa regresi linier berganda digunakan untuk memprediksi laju infiltrasi dimana laju infiltrasi lapangan dijadikan sebagai variabel dependent dan porositas tanah dan komposisi tanah dijadikan sebagai variabel independent. Terdapat tiga alternatif variabel yang diajukan sebagai model prediksi dan alternatif variabel terbaik akan dipilih berdasarkan nilai koefisien determinasi tertinggi. Kemudian untuk melihat tingkat akurasi hasil model prediksi dilakukan analisa perbandingan antara laju infiltrasi hasil prediksi dengan laju infiltrasi pengukuran di lapangan Penelitian ini telah menghasilkan : (1) Nilai laju infiltrasi lapangan yang diukur menggunakan alat Double Ring Infiltrometer memiliki nilai laju infiltrasi konstan yang berkisar diantara 0,100 mm/menit hingga 3,000 mm/menit dengan nilai laju infiltrasi rata- rata sebesar 1,883 mm/menit. (2) Prediksi laju infiltrasi menghasilkan model persamaan regresi dari alternatif variabel terbaik yaitu berdasarkan porositas tanah dan komposisi tanah lanau dengan porositas tanah memiliki nilai berkisar diantara 33,691% hingga 75,671% dan komposisi tanah lanau berkisar diantara 18,665% hingga 61,936%. Adapun hasil model prediksi yang diperoleh yaitu IRp = 1,893 + 0,032(PO%) - 0,049(SI%) dimana PO adalah Porositas Tanah dan SI adalah Komposisi Tanah Lanau sehingga diperoleh nilai laju infiltrasi hasil prediksi berkisar diantara diantara 0,093 mm/menit hingga 3,177 mm/menit dengan nilai laju infiltrasi rata-rata sebesar 1,831 mm/menit.(3) Berdasarkan analisa perbandingan antara nilai laju infiltrasi lapangan dengan nilai laju infiltrasi prediksi diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar sebesar 0,989 yang berarti akurasi nilai laju infiltrasi prediksi sangat baik. Lalu diperoleh nilai uji NSE sebesar 0,724 yang berarti model prediksi tergolong memenuhi. Nilai RMSE yang diperoleh sebesar 0,495 dan uji Bland Altman plot menunjukkan nilai perbedaan antara laju infiltrasi lapangan dengan laju infiltrasi prediksi berada dalam batas kesesuaian 95% interval kepercayaan dan dengan perbedaan rerata yang sangat rendah (bias) yaitu sebesar 0,209, yang berarti secara statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai laju infiltrasi lapangan dengan nilai laju infiltrasi prediksi. Sehingga model prediksi yang dibangun oleh porositas tanah dan komposisi tanah lanau dapat dikatakan layak dijadikan sebagai model prediksi laju infiltrasi.