Pengaruh Pendidikan Pengenalan Gender Metode Bercerita dan Bermain Peran terhadap Kemampuan Pemahaman Gender pada Anak Usia Dini

Main Authors: Azizah, Yulia Dwi, dr. Astri Proborini, SpA., M.Biomed,, Kentri Anggarina G, S.ST., M.Kes.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187594/1/Yulia%20Dwi%20Azizah.pdf
http://repository.ub.ac.id/187594/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Permasalahan gender masih tabu serta sering disalahartikan oleh kebanyakan orang tua, sehingga dapat mengakibatkan tumbuhnya pemahaman yang salah pada masyarakat. Hal tersebut beresiko timbulnya tindakan diskriminasi dan intimidasi pada wanita oleh laki-laki. Beberapa alternatif untuk mengatasi kesalahpahaman mengenai gender dapat memberikan pendidikan pengenalan gender dengan metode bercerita dan bermain peran. Pendidikan gender adalah memberikan informasi mengenai peran dan perilaku pada laki-laki dan perempuan seperti merawat anak dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Tujuan: Mengkaji literatur untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pendidikan pengenalan gender melalui metode bercerita dan bermain peran terhadap kemampuan pemahaman pengenalan gender pada anak usia dini. Metode: Desain penelitian menggunakan jenis penelitian metode kepustakaan atau kajian literatur (literature reviews, literature research). Metode yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah metode Systematic Literature Review. Data yang digunakan berasal dari hasil telaah 10 jurnal nasional dan internasional dengan rentang waktu publikasi antara 2010 sampai 2020 yang berkaitan dengan pendidikan gender melalui metode bercerita dan/atau bermain peran terhadap kemampuan pengenalan gender pada anak usia dini. Analisis kualitas data menggunakan metode quality assessment (QA) dan sintesis data menggunakan metode PICOT. Subjek penelitian berfokus pada anak yang diberikan pendidikan pengenalan gender melalui bercerita atau bermain peran. Hasil: Hasil yang didapatkan dari beberapa artikel yang dikumpulkan yaitu pengenalan gender dapat diberikan sejak usia tiga tahun, pengenalan gender dapat diberikan melalui metode bercerita atau bermain peran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan pendidikan gender metode bercerita dan bermain peran terdapat perubahan pemahaman gender pada anak usia dini. Kesimpulan: Pendidikan pengenalan gender metode bercerita dan bermain peran berpengaruh secara signifikan terhadap pemahaman gender pada anak usia dini.