Optimasi Metode Analisis Daging Babi Berbasis DNA Menggunakan Loop-Mediated Isothermal Amplification dengan Pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein

Main Authors: Putri, Sekar Ramadhanti, Rahma Micho Widyanto, S.Si, MP., Dr. Irma Sarita Rahmawati, STP., MP., MSc.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187592/1/Sekar%20Ramadhanti%20Putri.pdf
http://repository.ub.ac.id/187592/
Daftar Isi:
  • Daging merupakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi, namun daging merah masih sulit dibedakan secara fisik oleh masyarakat. Sedangkan banyak terjadi kasus adulterasi daging mentah dengan daging babi di Indonesia. Sehingga diperlukan metode pengujian untuk menjamin kehalalan bahan makanan dengan mendeteksi adanya DNA babi pada bahan makanan secara sederhana dan spesifik menggunakan Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dan divisualisasikan dengan pewarna, dua diantaranya yaitu Diamond Nucleic Acid dan Calcein. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan hasil optimasi analisis daging babi menggunakan metode LAMP dengan jenis pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein. Desain penelitian yaitu true experimental laboratory dengan perlakuan berupa penambahan pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein pada sampel Nuclease free H2O, DNA sapi dan DNA babi menggunakan uji LAMP. DNA sapi dan babi didapatkan dari proses isolasi DNA dan pengukuran nanodrop. Hasil penelitian menunjukkan rasio kemurnian DNA babi sebesar 1,76 dan 1,82 serta DNA sapi sebesar 1,89 dan 1,92. Dengan hasil visualisasi menggunakan Diamond dye pada percobaan 1 yaitu berpendar pada tube DNA babi dan tidak berpendar pada tube kontrol dan DNA sapi. Serta hasil percobaan kedua dan ketiga yaitu berpendar pada seluruh tube. Sedangkan hasil visualisasi menggunakan Calcein percobaan pertama dan kedua menunjukkan hasil berpendar pada seluruh tube. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pewarna Diamond dan Calcein mampu menunjukkan hasil LAMP dengan adanya perubahan warna yang terjadi namun kedua pewarna memiliki perbedaan dari segi mekanisme kerja, metode penambahan pewarna, keamanan dan sensitivitas.