Literature Review: Perbedaan Efektivitas Penyuluhan Kesehatan Metode Demonstrasi, Bermain dan Roleplay dalam Meningkatkan Perubahan Perilaku Mencuci Tangan Pada Anak Usia Prasekolah
Main Authors: | Sholikhah, Intan Imro’atus, dr. Astri Proborini, Sp.A., M.Biomed, Yuseva Sariati, SE., S.ST.,M.Keb. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187586/1/Intan%20Imro%E2%80%99atus%20Sholikhah.pdf http://repository.ub.ac.id/187586/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Anak prasekolah adalah anak yang berusia mulai 3-6 tahun. Pada masa ini anak memiliki rasa ingin tahu terhadap lingkungan yang tinggi sehingga anak prasekolah rentan terserang penyakit yang berkaitan dengan hygiene seperti diare, kecacingan, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), demam tifoid, bahkan penularan COVID-19 yang kini menjadi pandemi. Penyuluhan kesehatan cuci tangan dengan metode yang tepat dan menarik diperlukan sebagai langkah penting dalam pencegahan penyakit pada anak. Metode: Desain penelitian menggunakan kajian literatur karena kondisi pandemi COVID-19. Sumber data menggunakan data sekunder dari hasil penelitian melalui 10 jurnal nasional dan internasional dengan maksimal publikasi 10 tahun terakhir (2010-2020) yang membahas tentang pengaruh penyuluhan kesehatan cuci tangan terhadap praktik cuci tangan anak prasekolah. Proses analisis kualitas data dilakukan dengan metode quality assessment (QA) dan PICOT. Subjek data difokuskan pada anak yang diberikan penyuluhan kesehatan. Hasil: Berdasarkan artikel yang dikumpulkan didapatkan hasil bahwa penyuluhan kesehatan cuci tangan pada anak dapat dilakukan dengan berbagai metode yang menarik seperti demonstrasi, bermain dan roleplay guna mencapai tujuan penyuluhan. Hasil analisis didapatkan terdapat perubahan perilaku cuci tangan anak secara signifikan setelah diberikan intervensi melalui metode – metode tersebut. Kesimpulan: Penyuluhan kesehatan cuci tangan menggunakan metode demonstrasi, bermain dan roleplay terbukti efektif dalam meningkatkan perilaku cuci tangan anak prasekolah secara signifikan. Perbedaan terletak pada proses, metode, jumlah responden dan waktu intervensi yang digunakan dalam memaparkan materi penyuluhan kesehatan cuci tangan pada anak.