Literature Review: Hubungan Dukungan Sosial dengan Kejadian Depresi Postpartum
Main Authors: | Khairunisa, Hasna, Nur Aini Retno Hastuti, S.ST., M.Keb, Era Nurisa Windari, S.ST., M.Kes |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187583/1/Hasna%20Khairunisa.pdf http://repository.ub.ac.id/187583/ |
Daftar Isi:
- Depresi postpartum merupakan depresi yang dialami ibu 4-6 minggu pasca bersalin yang ditandai dengan perasaan mudah marah, kebingungan, kelelahan, insomnia, kecemasan, rasa bersalah, ketidakmampuan untuk mengatasi masalah dan beradaptasi, serta berpikiran untuk bunuh diri. Angka kejadian depresi postpartum cukup tinggi. Menurut WHO tahun 2013, sekitar 8-13% ibu perinatal menderita depresi postpartum di seluruh dunia. Depresi postpartum biasa disebabkan karena masalah psikis, gangguan mood, perubahan hormon, perubahan kondisi fisik, dan kurangnya dukungan sosial. Dukungan sosial memiliki peran penting dalam mengurangi kejadian depresi postpartum. Ibu yang memiliki dukungan sosial yang baik akan merasa perannya dihargai dan lebih percaya diri dalam menghadapi peran barunya sebagai ibu. Tujuan: Menganalisis hubungan dukungan sosial dengan kejadian depresi postpatum. Metode: Literature review. Data yang diambil berasal dari 10 jurnal internasional yang bersumber dari database Google scholar, PubMed, dan Proquest dengan menggunakan kata kunci “social support”, “postpartum depression” dan “social support and postpartum depression” dengan rentang tahun 2011-2020. Metode sintesis data literature review yang dilakukan penulis menggunakan PICOT (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Time). Hasil: Semakin besar dukungan sosial yang ibu terima, maka semakin kecil angka kejadian depresi postpartum. Kesimpulan: Ada hubungan negatif dukungan sosial dengan kejadian depresi postpartum. Semakin rendah dukungan sosial yang diterima ibu postpartum maka semakin tinggi kejadian depresi postpartum. Begitu pula sebaliknya, semakin tinggi dukungan sosial yang diterima ibu postpartum, maka semakin rendah angka kejadian depresi postpartum.