Perubahan Daya Dukung Tanah Lunak yang Distabilisasi dengan //Deep Cement Mixing Berpola Panel dengan Variasi Jarak

Main Authors: Asyifa, Hira, Dr. Eng. Yulvi Zaika, MT., Dr. rer. nat. Ir. Arief Rachmansyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187564/1/SKRIPSI_FT_HIRA%20ASYIFA_%20175060100111019%20-%20Hira%20Asyifa.pdf
http://repository.ub.ac.id/187564/
Daftar Isi:
  • Tanah lunak merupakan tanah dengan daya dukung yang rendah, di mana hal ini kurang menguntungkan pada dunia konstruksi. Rendahnya daya dukung tanah mampu memberi permasalahan seperti tanah yang tidak kuat menahan beban bangunan atau jalan, dan jika dipaksakan akan berakibat retaknya atau bergelombangnya jalan, pondasi yang mengalami penurunan, dll. Maka amat perlu dilakukan adanya perkuatan atau stabilisasi agar tanah mengalami peningkatan daya dukung. Pada penelitian ini, fokus diarahkan kepada bagaimana pengaruh variasi jarak terhadap peningkatan daya dukung tanah lunak menggunakan metode stabilisasi Deep Cement Mixing berpola panel. Stabilisasi Deep Cement Mixing ini dilaksanakan dengan kadar semen 10% untuk kolom perbaikan. Sampel kolom perbaikan berdiameter 15,2 cm dan memiliki tinggi 30 cm. Empat kolom perbaikan disusun di dalam box uji sesuai konfigurasi pola panels dan variasi jarak, kemudian dipenuhi dengan tanah asli dengan kadar air 95% sampai setinggi kolom. Pengujian dilakukan pada saat usia sampel 7 hari. Sebelum diuji, sampel tanah perbaikan dan tanah asli dilapisi kain pori kemudian diberi pelat sebagai penyalur beban dari pompa hidrolik. Pengujian yang dilakukan adalah Uji Pembebanan yang dilaksanakan sampai sampel runtuh. Dilakukan empat kali pengujian dengan variasi jarak 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm. Hasil analisa serta pengujian tanah lunak yang distabilisasi Deep Cement Mixing pada dengan variasi jarak (D = 15,2 cm, kadar semen = 10%) mampu meningkatkan daya dukung tanah. Dari empat variasi jarak, daya dukung tertinggi diperoleh pada variasi jarak 15 cm sebesar 0,2321 kg/cm2 dari hasil analisa dan 0,51 kg/cm2 dari hasil Uji Pembebanan. Dari seluruh hasil pengujian dan analisa, dapat disimpulkan bahwa peningkatan daya dukung terjadi berbanding terbalik dengan jarak antar panel. Analisa BCI juga dilakukan dengan hasil BCI terbesar diperoleh pada variasi jarak 15 cm sebesar 55,3688% untuk hasil analisa 91,18% dari hasil Uji Pembebanan. Dari seluruh hasil pengujian dan analisa, dapat disimpulkan bahwa besar BCI berbanding terbalik dengan jarak antar panel.