Pengaruh Pemberian Ekstrak Beta Glukan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Terhadap Berat Jaringan Lemak Putih, Digesta Sekum, Dan Body Fat Index Pada Tikus Sprague Dawley Jantan Dengan Diet High Fat High Fructose Modifikasi AIN 93-M

Main Authors: Ramadan, Arya Baskara Anugrah, Prof. Dian Handayani, S.KM., M. Kes.,Ph. D., Inggita Kusumastuty, S. Gz.,M.Biomed.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187563/1/Arya%20Baskara%20Anugrah%20Ramadan.pdf
http://repository.ub.ac.id/187563/
Daftar Isi:
  • Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan antara asupan energi dan penggunaan energi. Hal ini me-nyebabkan peningkatan energi yang tersimpan dalam bentuk lemak di jaringan adiposa. Berbagai penelitian menunjukkan adanya manfaat dari mengonsumsi β-glukan terhadap pencegahan terjadinya obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pemberian β-glukan jamur tiram terhadap massa WAT, digesta sekum, dan BFI pada tikus Sprague dawley jantan yang diberi diet High Fat High Fructose modifikasi AIN 93-M. Penelitan ini merupakan penelitian true experimental menggunakan Randomized control group post test only design selama 14 minggu. Penelitian ini menggunakan 50 ekor tikus yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Variabel yang diukur yaitu massa White Adipose Tissue, digesta sekum, dan BFI. Data dianalisis menggunakan uji parametrik One-Way ANOVA dan non parametrik Kruskal Wallis. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada berat total WAT dan BFI antara kelompok KN dengan kelompok P3 (p=0,014 dan p=0,011). Namun nampaknya tidak mempengaruhi penurunan massa WAT dan BFI pada kelompok tikus yang diberikan diet HFHF dengan dosis β-glukan yang berbeda. Sedangkan pada berat digesta sekum menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok P2 dengan kelompok perlakuan lain (p=0,011). Dibandingkan dengan kelompok KP, kelompok P1 dan P3 mengalami peningkatan berat digesta sekum walaupun tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa pemberian β-glukan dari ekstrak jamur tiram tidak optimal berperan pada penurunan WAT, penurunan BFI, dan peningkatan berat digesta sekum.