Pengaruh Sekolah di Rumah di Masa Pandemi COVID-19 Terhadap Masalah Emosi Pada Anak

Main Authors: Ramadhani, Adityas, dr. Ariani, M.Kes, Sp. A (K), Dra. Asmika, SKM. M,Kes
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187549/1/Adityas%20Ramadhani.pdf
http://repository.ub.ac.id/187549/
Daftar Isi:
  • Sekolah di rumah merupakan salah satu peraturan yang dibuat oleh pemerintah sebagai dampak dari Pandemi COVID-19, tujuan dari peraturan ini adalah untuk menekan angka kejadian kasus COVID-19. Akan tetapi sekolah di rumah memiliki beberapa dampak negatif, salah satunya berdampak pada masalah emosional anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sekolah di rumah selama pandemi terhadap masalah emosional pada anak berdasarkan tingkat usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan anak. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya dengan target 20 responden. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara sekolah di rumah selama pandemi dengan masalah emosi pada anak. Hasil peneltian ini didapatkan total 102 sampel. Sampel dipilih dengan metode simple random sampling dan dibagi menjadi 2 variabel, pertama adalah variabel bebas yang terdiri dari tingkat usia anak, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan. Kedua adalah variabel terikat yang terdiri dari masalah emosional pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat usia, tingkat pendidikan, dan tingkat pengetahuan anak dengan masalah emosional pada anak (p > 0,05). Anak usia 13-18 tahun lebih banyak mengalami masalah emosional dibandingkan anak usia 6-12 tahun. Anak-anak di SMP/Mts/ Sederajat ditemukan memiliki masalah emosi yang parah dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya, sedangkan anak-anak di perguruan tinggi mengalami masalah emosi ringan, dan anak-anak di SD/MI/Sederajat tidak mengalami masalah emosional. Anak dengan tingkat pengetahuannya dalam kategori mengerti mengenai pengetahuan dasar tentang COVID-19 lebih banyak mengalami masalah emosi yang parah maupun ringan dibandingkan pada anak dengan kategori tidak mengerti mengenai pengetahuan dasar tentang COVID-19.