Studi Jaringan Drainase Perkotaan Kertosono Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur
Main Authors: | Saputra, Candra Tri, Dr. Ir. Ussy Andawayanti, MS., IPM, Ir. M. Janu Ismoyo, MT |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187519/1/Candra%20Tri%20Saputra%20145060401111036.pdf http://repository.ub.ac.id/187519/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan perkotaan Kertosono yang semakin meningkat. Jaringan drainase perkotaan Kertosono mengalami genangan terutama pada musim hujan. Selain disebabkan karena curah hujan yang tinggi juga diakibatkan penyempitan saluran karena perubahan tata guna lahan dan pengalihan fungsi saluran dari saluran irigasi beralih fungsi menjadi saluran drainase. Adanya evaluasi, perbandingan debit banjir rancangan dengan kapasitas saluran eksisting. Alternatif untuk menanggulangi permasalahan pada jaringan drainase perkotaan kertosono. Jaringan drainase perkotaan kertosono terdapat 8 saluran primer, 4 saluran sekunder, dan 132 saluran tersier. Dimana ada 3 titik saluran primer dan 6 titik saluran tersier yang tidak dapat mengalirkan debit banjir rancangan dengan kala ulang 5 tahun secara optimal Jaringan drainase perkotaan Kertosono dapat dikatakan baik apabila Qs > Qr. Berdasarkan jaringan drainase perkotaan Kertosono,terdapat 3 saluran primer yang tidak mampu mengalirkan debit banjir rancangan. Yaitu, Jalan Ahmad Yani Kanan dengan Qr = 2,332 m3/det > Qs = 2,332 m3/det, primer Jalan Supriadi Kanan dengan Qr = 3,968 m3/det > Qr = 2,025 m3/det, dan primer Jalan Supriadi Kiri dengan Qr = 1,091 m3/det >Qr = 0,663 m3/det. Dengan titik genangan yang terjadi pada saluran tidak dapat mengalirkan debit banjir rancangan sehingga meluap dan terjadi genangan dan diperlukan penanganan genangan. Penanganan genangan yang terjadi di jaringan drainase perkotaan Kertosono dilakukan penanganan sistem kombinasi. Pemilihan alternatif juga didasarkan pada lokasi dan debit rancangan saluran yang diperlukan untuk mereduksi genangan yang terjadi. Penanganan yang digunakan, yaitu pembuatan 17 sumur tampungan pada 1 titik saluran dan merehabilitasi 8 titik saluran pada perkotaan kertosono.