Angka Tahan Hidup Pasien Kanker Adenokarsinoma Paru yang Mendapat Terapi Target Epidermal Growth Factor Receptor – Tyrosin Kinase Inhibitor di Poli Paru RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Main Authors: | Bahar, Chaerani, dr. Ungky Agus Setyawan, Sp. P(K), dr. Rezki Tantular, Sp. P(K). |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187515/1/Chaerani%20Bahar.pdf http://repository.ub.ac.id/187515/ |
Daftar Isi:
- Kanker paru menempati peringkat pertama dalam jumlah kasus yaitu 2,094 juta kasus diseluruh dunia dan kematian akibat kanker tertinggi di dunia sebesar 1,8 juta kematian. Sekarang ini terapi kanker paru sudah sangat berkembang dari kemoterapi sampai terapi target terutama EGFR-TKI. Penelitian ini bertujuan untuk menilai angka tahan hidup pasien kanker paru sel adenokarsinoma yang mendapat terapi EGFR-TKI Gefitinib di Poli Paru RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan menggunakan rekam medis pasien antara tahun 2017 sampai 2020. Data tersebut diolah dan dianalisis dengan uji chi-square. Jumlah sampel sebanyak 117 pasien terdiri dari 63 pasien mendapat terapi gefitinib, 36 pasien mendapat terapi afatinib, dan 18 pasien mendapat terapi erlotinib. Tidak didapatkan perbedaan signifikan antara variabel seperti usia, jenis kelamin, riwayat merokok, stadium, dan mutasi exon dengan kesintasan 1 tahun. Gefitinib memiliki rata-rata masa tahan hidup lebih tinggi dibandingkan afatinib dan erlotinib. Namun, pada ATH 1 tahun didapatkan tertinggi oleh afatinib. MTTH ketiga regimen tesebut hampir sama yaitu sekitar 300 hari. Data statistik menunjukkan tidak didapatkan hubungan antara masa tahan hidup dengan regimen terapi yang diberikan (p=0,187). Efek samping yang paling sering terjadi pada gefitinib adalah ruam kulit. Adapun penelitian ini sebaiknya dapat dilaksanakan dengan sampel yang lebih besar untuk meminimalkan bias.