Tingkat Kesesuaian Adaptasi Ruang Kelas Terhadap Panduan Pembelajaran di Masa New Normal di SMA Negeri 2 Bondowoso
Main Authors: | Ningrum, Winda Resti Wahyu, Ir. Rinawati Puji Handajani, M.T |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187486/1/Winda%20Resti%20Wahyu%20Ningrum.pdf http://repository.ub.ac.id/187486/ |
Daftar Isi:
- Masa new normal adalah kondisi kebiasaan baru masyarakat dalam berinteraksi dan berperilaku yang muncul saat pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). COVID- 19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Penyebaran virus tersebut lebih berisiko pada ruangan sehingga setiap kegiatan yang dilakukan bersama dalam ruangan wajib menerapkan protokol kesehatan, tidak terkecuali pada ruang kelas. Untuk mendukung penerapan protokol kesehatan di dalam ruang kelas, dikeluarkan beberapa peraturan dan kriteria desain penataan ruang kelas pada masa new normal. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di ruang kelas pada masa new normal memerlukan penyesuaian penataan ruang terhadap panduan pembelajaran new normal. SMA Negeri 2 Bondowoso merupakan salah satu sekolah yang menjalankan KBM di ruang kelas pada masa new normal dan telah melakukan penyesuaian terhadap panduan yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kesesuaian adaptasi ruang kelas di SMA Negeri 2 Bondowoso terhadap panduan dan peraturan yang berlaku pada masa new normal yang diharapkan dapat menjadi masukan sekolah lain yang akan melaksanakan KBM tatap muka. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah kualitatif-kuantitatif dengan pendekatan komparatif. Rancangan kualitatif digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara deskriptif, sedangkan rancangan kuantitatif digunakan untuk mengolah data pengukuran lapangan dengan matematis sederhana untuk membantu dalam menganalisis data secara kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan penyesuaian yang dilakukan pengelola sekolah secara umum diterapkan pada elemen semi-fixed (koridor untuk pengaturan sirkulasi dan penambahan wastafel) dan elemen non-fixed (penataan perabot, signage, dan kestabilan suara). Pada elemen fixed (bentuk dan dimensi ruang, ventilasi ruang kelas) tidak berubah secara fisik melainkan menyesuaikan dalam hal penggunaannya. Tingkat kesesuaian ruang kelas adalah cukup dengan temuan 50% ruang kelas dengan tingkat kesesuaian tinggi serta 6% ruang kelas dengan tingkat kesesuaian sedang, sedangkan sisanya sebanyak 46% ruang kelas memiliki tingkat kesesuaian rendah dan dibutuhkan beberapa penyesuaian kembali terhadap panduan pembelajaran new normal terutama pada aspek signage; penataan perabot; dan sistem ventilasi.