Hubungan Paritas dengan Risiko Kejadian Depression Postpartum Ibu Usia15-21 Tahun pada masa pandemi COVID-19 di Kabupaten Kepahiang Bengkulu
Main Authors: | Purwansari, Eti, Dr. Ns. Laily Yuliatun, S.Kep, M.Kep, Ns. Muladefi Choiriyah, S.Kep, M.kep |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187483/1/Eti%20Purwansari.pdf http://repository.ub.ac.id/187483/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Risiko Depression postpartum dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan bayi dan berlanjut ke arah depresi postpartum berat. Tujuan: Menganalisis hubungan paritas dengan risiko kejadian depression postpartum ibu usia 15-21 tahun pada masa pandemi COVID-19 di Kabupaten Kepahiang Bengkulu. Metode: Penelitian Cross-sectional ini dilakukan secara luring kepada 52 ibu pada hari ke 10 postpartum di BPM wilayah kerja Pasar Kepahiang dan Puskesmas Kabupaten Kepahiang. Dengan kriteria inklusi ibu multipara, primipara, usia 15-21 tahun dan bayinya hidup pada hari 0-14. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner edinburgh postnatal depression scale(EDPS) untuk mengukur risikp kejadian depresi postpartum. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data dianalisis melalui uji Correlation Spearman dengan alpha <0,05. Hasil: Analisis univariat didapatkan proporsi usia ibu <= 20 tahun dan 21 tahun sama (50%). Pendidikan terbanyak pada ibu adalah SMA (55,8%) dan sebagian besar pekerjaan ibu IRT (65,4%) tidak terjadi risiko depresi postpartum (28%), risiko depresi postpartum sedang (22%) dan risiko depresi postpartum berat (50%) dan berdasarkan paritas, responden mayoritas yaitu primipara (76,9%) dan mayoritas masih tinggal bersama keluarga (61,5%). Uji correlation menunjukkan nilai Sig-0,413. Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara paritas dengan risiko kejadian depression postpartum pada ibu usia 15-21 tahun. Perlu adanya penlitian lebih lanjut tetang penyebab terjadinya depression postpartum pada ibu postpartum selama pandemi COVID-19.