Upaya Penurunan Risiko Kualitas pada Proses di Gudang Bahan Baku menggunakan Pendekatan Quality Risk Management

Main Authors: Maghlidah, Sulchi Tauzinal, Dr. Eng Oke Oktavianty, S.Si., MT
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/187477/1/Sulchi%20Tauzinal%20Maghlidah.pdf
http://repository.ub.ac.id/187477/
Daftar Isi:
  • Industri di Indonesia semakin tahun semakin berkembang pesat yang menyebabkan adanya persaingan usaha juga menjadi semakin ketat. Salah satunya adalah usaha dalam bidang produksi industri furniture, dimana perusahaan saling berlomba-lomba dalam meningkatkan kualitas produk dengen tujuan meningkatkan kepercayaan konsumen dengan harapan konsumen akan tertarik untuk membeli produknya. PT Furniture Pasuruan adalah salah satu perusahaan multinasional yang unggul di pasar internasional dalam bidang furniture. Selama proses produksi tentunya tidak luput dari adanya kegagalan yang menyebabkan terjadinya produk cacat yang dapat mempengaruhi kualitas, hal yang diutamakan adalah dari hulu proses yaitu pada departemen gudang bahan baku. PT. Furniture sendiri belum melakukan tindakan perventif terhadap risiko kegagalan, kondisi saat ini perusahaan baru melakukan tindakan setelah terjadinya kegagalan. Pengendalian risiko ini nantinya akan sangat mempengaruhi kualitas suatu produk. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis risiko kualitas bahan baku berupa sawn timber, pane, veneer, drawer box dll, yang diharapkan dapat menurunkan risiko kualitas yang ada pada departemen gudang bahan baku. Quality Risk Management adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam penelitian ini, dimana nantinya akan melalui beberapa tahapan yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko serta pengendalian risiko. Tools yang digunakan yaitu Failure Mode and Effect Analysis, Pareto Diagram, dan Root Cause Analysis. FMEA adalah metode yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh/keterkaitan antara risiko kecelakaan kerja dengan dampak yang ditimbulkan serta identifikasi tindakan yang dilakukan untuk meminimasi risiko tersebut sehingga kegagalan dapat dihindari sebelum mencapai konsumen. QRM diawali dengan identifikasi risiko, dianalisis dan dievaluasi menggunakan FMEA, dimana penilaian menggunakan nilai severity, occurance dan detection. Penilaian dilakukan dengan brainstorming dengan assistant manager bagian gudang dan klindry. Hasi penelitian ini yaitu teridentifikasi ada 29 risiko kualitas pada sawn timber, 6 risiko kualitas pada panel, 9 risiko kualitas pada veneer dan 3 risiko kualitas pada drawerbox. Pada FMEA akan dihitung nilai Risk Priority Number (RPN) dan RPN akan diolah dengan diagram pareto. Penerapan aturan 80/20 menghasilkan ada 3 risiko kualitas yang memiliki RPN terbesar yaitu suhu awal setting klin dry terlalu tinggi, jarak antar stick tidak sama, dan material veneer berjamur. Selanjutnya tiap risiko dilakukan analisis penyebab lebih lanjut menggunakan RCA. Dari hasil RCA ini nanntinya dapat ditarik ide untuk tindakan pengendalian risiko yaitu ada 5, antara lain instalasi sensor suhu dan sensor kelembapan, poster do’s & doesn’t, alat ukur berpola, SOP penyimpanan material dan label peringatan