Pengaruh Pemberdayaan Kader Terhadap Peningkatan Kemampuan Kader Kesehatan Dalam Melakukan Pengendalian Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Karangploso Kabupaten Malang
Main Authors: | Lailah, Nur, Ns. Tony Suharsono, S.Kep., M.Kep, Ns. Efris Kartika Sari, S.Kep., M.Kep |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187441/2/Nur%20Lailah%20%282%29.pdf http://repository.ub.ac.id/187441/ |
Daftar Isi:
- Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Hipertensi bisa menjadi faktor resiko dari berbagai macam penyakit, seperti stroke, penyakit jantung koroner, dan gagal jantung. Peningkatan prevalensi hipertensi dapat dicegah dengan program pengendalian hipertensi, seperti Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM) yang memberdayakan kader - kader kesehatan di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan pemberdayaan kader dalam meningkatkan kemampuan kader untuk melakukan pengendalian hipertensi di masyarakat. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasi-eksperimental dengan desain penelitian post test only control group design. Teknik Sampling yang digunakan adalah teknik non-probability sampling dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel 40 orang, 20 orang kelompok intervensi dan 20 orang kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuisioner. Hasil penelitian dianalisis data menggunakan uji Mann Whitney didapatkan nilai p-value 0,005 < 0,05 pada hasil kuisioner keterampilan manajemen hipertensi, nilai p-value 0,128 > 0,05 pada hasil kuisioner pengetahuan hipertensi, nilai p-value 0,216 > 0,05 pada hasil checklist pengukuran tekanan darah. Kesimpulan yang didapatkan bahwa terdapat pengaruh pemberdayaan kader terhadap peningkatan keterampilan kader dalam melakukan manajemen hipertensi di masyarakat. Namun tidak terdapat pengaruh pada tingkat pengetahuan dan keterampilan mengukur tekanan darah. Disarankan untuk melakukan pendampingan, monitoring, dan pelatihan lanjutan kepada kader kesehatan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kader.