Analisis Risiko Pada UKM Lina Samiler Dengan Pendekatan Sustainability Menggunakan Metode House of Risk
Main Authors: | Aprilla, Farah Eka, Rahmi Yuniarti, S.T., M.T., Wifqi Azlia, S.T., M.T. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/187214/1/Farah%20Aprilla.pdf http://repository.ub.ac.id/187214/ |
Daftar Isi:
- eberapa tahun terakhir fokus bisnis global bergeser menjadi penerapan sustainaibility. Sustainability didefinisikan sebagai penggunaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa merugikan generasi selanjutnya. Terdapat elemen yang penting pada sustainaibility yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial yang disebut dengan triple bottom lines principle. Dalam pengaplikasiannya terdapat berbagai risiko yang berdampak pada bisnis sehingga perlu dilakukan dengan manajemen risiko. Sektor industri kuliner merupakan penyumbang terbesar didalam ekonomi masyarakat yaitu dengan presentase sebesar 41,69%. Tingginya prosentase ini telah dimanfaatkan dengan baik oleh UKM Lina Samiler yang memproduksi keripik Samiler sejak tahun 2010 beralamat di Dusun Rejoso, Desa Gondang, Kabupaten Mojokerto. Dalam menjalani bisnisnya pemilik dari UKM tersebut mengaku pada waktu tertentu pihaknya tidak memperoleh keuntungan yang seharusnya dan tidak dapat memenuhi permintaan dikarenakan beberapa faktor yang menyebabkan turunnya pendapatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi risiko-risiko, risiko kritis dan penyebab dari risiko kritis yang selanjutnya akan dilakukan mitigasi risiko. Metode yang digunakan adalah metode house of risk. Metode house of risk adalah hasil penggabungan antar 2 metode yaitu failure mode and analysis yang bertujuan untuk perhitungan RPN untuk mengetahui dampak, jumlah terjadi dan penentuan risiko dan quality fuction deployment untuk membantu dalam mitigasi risiko dengan maksud agar lebih mengerucut dengan cara mengeliminasi. Dengan kedua konsep tersebut yang menganalisa prioritas risiko dalam FMEA dengan model eliminasi sumber kejadian dalam HOQ akan terbentuk metode house of risk. Secara sederhana terdapat 2 tahapan pada house of risk yaitu pada HOR Tahap 1 yaitu identifikasi risiko dan HOR tahap 2 yaitu penanganan risiko. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa risiko kritis yang terdapat pada UKM Lina Samiler didapatkan risiko kritis yaitu pada elemen lingkungan E1 yaitu polusi tanah akibat air bekas cucian terkontaminasi dan E6 yaitu penggunaan kemasan plastik yang tidak ramah lingkungan dengan penyebabnya ialah A3 yaitu penggunaan deterjen dan A11 yaitu sumber energi tak terbarukan didapatkan aksi mitigasi yaitu PA1 menggunakan deterjen ramah lingkungan dan PA3 menggunakan edible packaging. Pada elemen ekonomi didapatkan risiko kritis yaitu E5 yaitu biaya produksi tidak sesuai budget, E8 yaitu kerugian akibat pekerja tidak mampu bertanggung jawab dengan target produksi/hari dan E9 yaitu kerugian akibat produksi keripik bergantung pada panas matahari dengan penyebabnya ialah A2 yaitu human error, A15 yaitu keterbatasan alat pengeringan, A7 yaitu aliran keuangan yang tidak jelas, A10 tidak ada pengawasan proses produksi dan A16 yaitu tidak ada forecast sebagai acuan didapatkan aksi mitigasi PA1 yaitu membuat SOP dan tata tertib sesuai dengan kebutuhan UKM Lina Samiler, PA3 yaitu melakukan pengawasan proses produksi, PA4 yaitu membeli oven pengering keripik, PA6 yaitu membuat laporan keuangan laba rugi dan PA7 yaitu membuat forecast. Pada elemen sosial didapatkan risik kritis yaitu gaji pekerja belum UMR dan pekerja tidak mendapatkan asuransi dengan penyebabnya ialah A1 sumber dana terbatas dengan mitigasi risiko PA1 mengajukan dana ke pemerintah.