Pengaruh Umur Kolostrum Terhadap Kualitas Kolostrum Sapi Perah Pfh Di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang
Main Authors: | Noegroho, Veronica Adiawati Karina, Dr. Ir. Puguh Surjowardojo, MS. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186972/1/Veronica%20Skripsi.pdf http://repository.ub.ac.id/186972/ |
Daftar Isi:
- Kolostrum merupakan hasil sekresi kelenjar internal ambing sapi perah yang baru melahirkan, yang sangat penting bagi pedet baru lahir. Kolostrum mengandung 23,9% total solid, 14% protein, 6,7% lemak, 2,7% laktosa, 295 μg/dl vitamin A, 1,11% mineral, dan 6% zat kekebalan tubuh (Immunoglobulin). Sapi mampu mensekresikan kolostrum dalam jangka waktu yang berbeda antar individu yang dipengaruhi oleh breed, kemampuan individu sapi dan pakan yang dikonsumsi. Rata – rata kolostrum dapat disekresikan 3 – 5 hari ( 6 – 10 kali pemerahan). Lemak merupakan komponen penting sebagai sumber energi bagi pedet baru lahir. Berat Jenis merupakan salah satu indikator dalam penentuan kualitas kolostrum. Kualitas kolostrum akan mengalami penurunan hingga berubah menjadi susu murni. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh umur kolostrum terhadap kualitas kolostrum sapi perah PFH. Penelitian ini dilaksanakan di peternakan rakyat yang berlokasi di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang untuk pengambilan sampel kolostrum dan dilanjutkan dengan pengujian kualitas kolostrum di Laboratorium Ternak Perah, Gedung 1, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Waktu penelitian dilaksanakan mulai 17 Februari – 10 Maret 2019. viii Materi penelitian ini adalah kolostrum sapi perah PFH pasca partus pada periode laktasi 1, laktasi 2, laktasi 3, dan laktasi 4. Sampel diambil mulai pemerahan pertama hingga pemerahan ke delapan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan umur kolostrum pemerahan pertama hingga pemerahan ke delapan sebagai perlakuan dan periode laktasi sebagai kelompok atau ulangan. Variabel yang diamati adalah kadar lemak dan Berat Jenis kolostrum. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA), apabila diperoleh hasil yang berbeda nyata atau sangat berbeda nyata maka dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur kolostrum mempunyai pengaruh yang sangat nyata (P<0.01) terhadap kadar lemak dan Berat Jenis kolostrum. Rataan kadar lemak kolostrum yaitu : Pemerahan ke-1 ; 6.157 %, Pemerahan ke-2 ; 4.862 %, Pemerahan ke-3 ; 5.57 %, Pemerahan ke-4 ; 3.807 %, Pemerahan ke-5 ; 5.155 %, Pemerahan ke-6 ; 3.727 % Pemerahan ke-7 ; 4.06 % dan Pemerahan ke-8 ; 3.267 %. Rataan Berat Jenis kolostrum yaitu : Pemerahan ke-1 ; 1.0756 g/ml, Pemerahan ke-2 ; 1.0668 g/ml, Pemerahan ke-3 ; 1.0594 g/ml, Pemerahan ke-4 ; 1.0481 g/ml, Pemerahan ke-5 ; 1.0438 g/ml, Pemerahan ke-6 ; 1.0368 g/ml Pemerahan ke-7 ; 1.0329 g/ml dan Pemerahan ke-8 ; 1.0285 g/ml. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa umur kolostrum berpengaruh terhadap kualitas kolostrum. Kualitas kolostrum akan menurun hingga masa kolostrum habis dan menjadi susu murni. Kualitas terbaik berada pada kolostrum pemerahan pertama dengan kadar lemak rata – rata 6.157 % dan Berat Jenis 1.0756 g/ml. Saran penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh umur kolostrum terhadap kualitas kolostrum berdasarkan semua komponen yang ada dalam kolostrum serta faktor yang mempengaruhinya.