Analisis Curah Hujan Serial Terhadap Debit Maksimum di Sub DAS Lesti, DAS Brantas, Provinsi Jawa Timur

Main Authors: Februanto, Aaron Jeremy, Prof. Dr. Ir. Lily Montarcih Limantara,, M. Sc., Jadfan Sidqi Fidari, i ST. MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186922/1/Aaron%20Jeremy%20februanto.pdf
http://repository.ub.ac.id/186922/
Daftar Isi:
  • Secara administratif daerah studi adalah terletak di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Lokasi studi berada di Sub DAS Lesti yang merupakan bagian dari DAS Brantas Hulu. Data curah hujan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Lesti merupakan data yang penting untuk memperkirakan besaran debit banjir rancangan yang terjadi. Untuk mengelola masukan data curah hujan tersebut diperlukan ketelitian dalam segi kualitatif dan kuantitatif. Curah hujan yang dapat menyebabkan terjadinya debit banjir sangat bervariasi, sehingga dibutuhkan adanya analisis kesetaraan curah hujan dengan debit. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai analisa perbandingan curah hujan serial dengan curah hujan rancangan. Data curah hujan dan debit AWLR didapat dari Perum Jasa Tirta 1 dengan panjang rentang data 10 tahun yang kemudian diolah untuk mendapatkan kesetaraan antara curah hujan serial terhadap debit maksimum. Curah hujan rancangan diolah menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu yang kemudian akan dilakukan pendekatan terhadap Hidrograf Satuan Observasi Collins. Software Sistem Informasi Geografis akan digunakan untuk menganalisa beberapa parameter yang diperlukan dalam perhitungan HSS Nakayasu dan HSO Collins. Penelitian ini telah menghasilkan: (1) Curah hujan rancangan dengan kala ulang 2 tahun sebesar 87,37 mm menghasilkan debit banjir rancangan sebesar 189.143 m3/dt akan setara dengan debit banjir yang dihasilkan oleh curah hujan serial setinggi 58 mm. (2) Debit banjir dengan kala ulang 2 tahun dengan besar 189.143 m3/dt, memiliki nilai yang mendekati debit eksisting, yaitu sebesar 187,29 m3/dt pada tanggal 5 April 2015 dengan curah hujan maksimum sebesar 58 mm yang memiliki klasifikasi hujan lebat. Debit banjir tersebut terjadi saat adanya hujan normal pada jam tersebut, namun debit banjir sebesar 187,29 m3/dt terjadi karena akumulasi hujan sangat lebat dan hujan normal pada jam sebelumnya, yaitu hujan dengan tinggi 24 mm dan 9 mm. (3) Nilai Qp dan Tp antara Collins dan Nakayasu memiliki hasil penyimpangan dengan kesalahan relatif untuk waktu puncak sebesar 9,173%, sedangkan untuk debit puncak sebesar 9,999%.