Pengaruh Ekstrak Kulit Jeruk Batu 55 (Citrus reticulata) Hasil Optimasi dengan Microwave Assisted Extraction (MAE) Terhadap Respon Imun Mencit (Mus musculus) Model Kanker Hati yang Diinduksi Dietilnitrosamin (DEN)
Main Authors: | Utari, Dwiyani Puspita, Dr. Erryana Martati,, STP., MP, Dr. Siti Narsito Wulan,, STP., MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186901/1/-%20dwiyani%20puspita%20utari.pdf http://repository.ub.ac.id/186901/ |
Daftar Isi:
- Salah satu penyebab terjadinya kanker hati adalah adanya senyawa nitrosamin yang terbentuk akibat pengolahan maupun pengawetan makanan menggunakan nitrit atau nitrat. Kulit jeruk merupakan limbah hasil pengolahan jeruk dan memiliki kandungan senyawa bioaktif salah satunya flavonoid yang memiliki aktivitas anti-inflamasi dan antikanker. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum ekstraksi kulit jeruk Batu 55 (Citrus reticulata) dengan MAE dan menguji pengaruh ekstrak kulit jeruk pada mencit yang diinduksi dengan dietilnitrosamin (DEN) terhadap sel CD4+ TNF-!+, CD8+IL-6+ dan CD4+IL- 10+ serta histopatologi hati mencit. Penelitian ini terdiri dari dua tahap penelitian. Penelitian tahap pertama yakni optimasi ekstraksi kulit jeruk dengan MAE menggunakan metode Response Surface Methodology (RSM). Rancangan ini menggunakan variabel bebas yaitu lama waktu ekstraksi, konsentrasi etanol dan suhu ekstraksi dengan respon total flavonoid, total fenol, aktivitas antioksidan dan identifikasi senyawa flavonoid dengan LCMS. Tahap kedua yakni pengujian ekstrak kulit jeruk pada mencit model kanker hati yang diinduksi DEN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan 35 ekor mencit dengan 5 kelompok terdiri dari kontrol sehat (K-), kontrol positif (+), kelompok silymarin, kelompok dosis 5 ml/kg/BB/hari dan dosis 10 ml/kg/BB/hari. Ekstrak kulit jeruk diberikan selama 15 hari sebelum injeksi dietilnitrosamin dan selama 28 hari setelah injeksi. Pada akhir penelitian hari ke-51, limfa yang diperoleh dilakukan analisis CD4+ TNF-!+, CD8+IL-6+ dan CD4+IL-10+ sedangkan, hati digunakan untuk analisis histopatologi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi optimum ekstraksi MAE kulit jeruk adalah kombinasi waktu ekstraksi 17 menit, konsentrasi etanol 50% dan suhu ekstraksi 75OC. Kandungan total flavonoid, total fenol dan aktivitas antioksidan kulit jeruk masing-masing sebesar 14,10 mg QE/g, 14,11 mg GAE/g, 51,52%. Hasil identifikasi flavonoid menggunakan LCMS yaitu naringin, narirutin, hesperidin, neohesperidin dan nobiletin. Hasil respon imun menunjukkan bahwa jumlah rerata sel CD4+ TNF- ! pada mencit kelompok perlakuan ekstrak kulit jeruk dosis 10 ml/kg/BB/hari, marker TNF- ! sel CD4+ secara signifikan lebih tinggi (p<0,05) dibandingkan dengan kontrol positif. Sedangkan, pada mencit yang diberikan ekstrak kulit jeruk dosis 5 dan 10 mg/kg/BB/hari, marker IL-6+ sel CD8+ tidak berbeda dari kontrol positif. Selain itu, pada mencit yang diberi ekstrak kulit jeruk dosis 5 dan 10 ml/kg/BB/hari, marker IL-10+ sel CD4+ secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol positif (p<0,05). Ekstrak kulit jeruk mampu berperan sebagai imunomodulator terhadap mencit yang diinduksi DEN.