Analisis Minimalisasi Biaya Harga Obat Anti Hipertensi di Beberapa Apotek Kabupaten Malang (Studi Dilakukan terhadap Obat Amlodipin dan Kaptopril)
Main Authors: | Winardi, Diannira Balqis, apt. Ayuk Lawuningtyas H., M. Farm, apt. Ratna Kurnia Illahi, M. Farm. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186874/1/-%20Diannira%20Balqis%20Winardi.pdf http://repository.ub.ac.id/186874/ |
Daftar Isi:
- Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular. Di Kabupaten Malang, hipertensi termasuk dalam 10 kasus terbanyak pada tahun 2015 hingga 2016 sehingga perlu dikontrol, salah satunya menggunakan terapi obat anti hipertensi. Obat anti hipertensi lini pertama dan sering digunakan di Kabupaten Malang adalah Amlodipin dan Kaptopril. Indonesia masih dihadapkan pada harga obat yang mahal, terutama pada perbandingan harga antara obat generik dengan bermerek dagang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya paling rendah antara Amlodipin dan Kaptopril generik dengan bermerek dagang di beberapa apotek Kabupaten Malang melalui analisis minimalisasi biaya. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain studi prospektif pada Januari – Februari 2021. Sampel berupa Harga Eceran Tertinggi (HET) Amlodipin dan Kaptopril baik generik maupun bermerek dagang dengan metode total sampling kemudian dikumpulkan dalam lembar pengumpul data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HET obat bermerek dagang baik Amlodipin maupun Kaptopril lebih mahal dibandingkan obat generiknya dengan nilai rasio antara HET Amlodipin dan Kaptopril generik dengan HET Amlodipin dan Kaptopril bermerek dagang adalah 1 : 6,06 untuk Amlodipin 5 mg, 1: 6,34 untuk Amlodipin 10 mg, 1 : 15,63 untuk Kaptopril 12,5 mg, dan 1 : 3,30 untuk Kaptopril 25 mg. Terdapat perbedaan HET yang signifikan antara generik dengan merek dagang pada Amlodipin 10 mg (p=0,043) dan Kaptopril 25 mg (p=0,034), namun tidak pada Amlodipin 5 mg (p=0,064) dan Kaptopril 12,5 mg (p=0,221). Berdasarkan analisis minimalisasi biaya HET obat dapat disimpulkan biaya pengobatan obat generik lebih rendah daripada obat bermerek dagang sehingga penyedia layanan kesehatan dianjurkan mengutamakan penggunaan obat generik.