Pengaruh Infeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Terhadap Kelulushidupan, Laju Pertumbuhan Spesifik dan Konversi Pakan Benih Ikan Lele (Clarias gariepinus) Strain MHC Generasi ke 3

Main Authors: Uswah, Yolani Jamilatul, Dr. Ir. M. Fadjar,, M.Sc, Ir. Heny Suprastyani,, MS
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186854/1/YOLANI%20JAMILATUL%20USWAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/186854/
Daftar Isi:
  • Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) merupakan ikan perairan tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Meningkatnya permintaan pasar domestik dan peluang ekspor yang menjanjikan berdampak pada semakin meningkatnya minat usaha dan pengembangan teknologi budidaya intensif pada ikan ini (Prayogi, et al., 2016). Namun, budidaya ikan lele dumbo sering mendapat kendala, salah satunya adalah serangan bakteri patogen. A. hydrophila merupakan bakteri Gram negatif yang banyak ditemukan di perairan dan dapat menyerang ikan. Selain itu, A. hydrophila menyebaban penyakit Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang menyerang beberapa organ dalam seperti hati, limpa dan ginjal. Motile Aeromonas Septicemia (MAS) merupakan penyakit ikan sistemik. Salah satu solusi terhadap permasalahan tersebut adalah dengan melakukan perbaikan kualitas induk untuk menghasilkan benih ikan yang tahan patogen melalui seleksi marka molekuler pada gen Major Histocompatibility Complex (MHC). Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi kinerja produksinya yaitu kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik dan konversi pakan pada ikan lele MHC generasi ketiga (F3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh infeksi bakteri A. hydrophila terhadap kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik dan konversi pakan benih ikan lele (C. gariepinus) strain MHC Generasi ke 3. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode eksperimen, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 6 perlakuan, 2 kontrol dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu benih ikan yang diinfeksi bakteri A. hydrophila dengan kepadatan 106, 107, dan 108. Sedangkan kontrol meliputi ikan lele normal dan ikan lele MHC tanpa diinfeksi A. hydrophila. Kemudian diamati selama 2 minggu dilakukan perhitungan terhadap parameter utama yaitu kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik dan konversi pakan pada hari ke-0, 7, dan 14 pengamatan dan parameter penunjang yaitu suhu, pH, DO, ammonia, nitrit dan nitrat. Hasil penelitian menunjukan bahwa benih ikan lele strain MHC generasi ke 3 memberikan perfoma yang lebih baik dilihat dari kelulushidupan, laju pertumbuhan spesifik dan konversi pakannya ketika diinfeksi menggunakan bakteri A. hydrophila. Konsentrasi dari hasil uji LD50 yaitu 2,17×108. Rata rata kelulushidupan benih ikan lele MHC generasi ke 3 sebesar 79%, laju pertumbuhan spesifik 4,30%/hari, dan konversi pakan 1,11, sedangkan rata rata kelulushidupan benih ikan lele non-MHC sebesar 24%, laju pertumbuhan spesifik 2,30%/hari, dan konversi pakan 1,12.