Dampak Perubahan Alih Fungsi Lahan Terhadap Eksistensi Petani Di Jl. Raya Dermo, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

Main Author: Annanta, Reza
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186803/1/-%20Reza%20Annanta.pdf
http://repository.ub.ac.id/186803/
Daftar Isi:
  • Alih fungsi lahan merupakan perubahan fungsi dari lahan pertanian menjadi lahan non pertanian. Alih fungsi lahan ini dapat berdampak positif dan negatif pada kehidupan seorang petani. Dampak positif dari adanya alih fungsi lahan ini, tentunya menambah pendapatan petani dan menciptakan kehidupan yang lebih modern. Sedangkan alih fungsi lahan ini berdampak negatif terutama pada bidang lingkungan. Terjadinya perubahan yang semula kawasan penghijauan menjadi kawasan industri. Penelitian ini membahas mengenai dampak perubahan alih fungsi lahan terhadap eksistensi petani yang terjadi di Jl. Raya Dermo, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang Jawa Timur. Di balik alih fungsi lahan, masih terdapat 2 petani yang belum mengalihfungsikan lahannya padahal lahan yang lain sudah berubah menjadi lahan non pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengkaji lebih lanjut tentang bagaimana dampak perubahan alih fungsi lahan terhadap eksistensi petani di Jl. Raya Dermo Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Serta mendiskripsikan motif pihak-pihak yang sudah melakukan peralihan penguasaan lahannya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dan pendekatan fenomenologi. Untuk menganalisis fenomena secara mendalam, maka peneliti menggunakan teori pilihan rasional oleh Popkin. Teori tersebut digunakan untuk mengetahui alasan petani yang sudah mengalihfungsikan lahan pertaniannya. Tidak hanya itu penelitian ini juga membahas mengenai investor yang menyewa lahan di Jl Dermo dan dampak yang terjadi kepada buruh. Hasil penelitian ini menunjukkan tentang alasan petani mengalihfungsihkan lahan dikarenakan adanya foktor yang bersumber dari internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari kesibukan pada kegiatan lain dan merasa dirugikan dari aktivitas pertanian, sedangkan faktor eksternal berasal dari tawarab harga tinggi dari investor dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dorongan untuk mendapatkan mutu kehidupan yang lebih baik dengan cara menyewakan lahan pertanian yang ada, dan dorongan karena adanya petani lain yang sudah menyewakan lahnnya. Petani Desa Mulyoagung menggunakan pilihan rasionalnya sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Popkin dengan cara menyewakan lahan pertaniannya menjadi lahan non pertanian untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar bagi dirinya dan berani mengambil resiko dengan menyewakan lahannya kepada investor. Petani hidup dalam tatanan ekonomi baru untuk mensejahterakan keluarganya