Evaluasi Status Kualitas Air Sungai Bengawan Solo dengan Pendekatan Indeks Pencemaran (IP) dan Principal Component Analysis - Water Quality Index (PCA_WQI)
Main Author: | Megawati Hutahaean, Sarah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186701/1/Sarah%20M%20Hutahaean.pdf http://repository.ub.ac.id/186701/ |
Daftar Isi:
- Sungai merupakan sumber air yang dapat bermanfaat pada kehidupan manusia. Sungai Bengawan Solo merupakan salah satu sungai terpanjang di Pulau Jawa yang melintasi dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang bermuara dari daerah Sukoharjo hingga bermuara ke laut Jawa. Kondisi air di Bengawan Solo sudah mengalami penurunan kualitas air ditandai dengan berbau tidak sedap, warna kuning kehitaman, dan banyaknya sampah di bantaran sungai. Memperhatikan kondisi tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air Sungai Bengawan Solo pada tahun 2016 – 2020 dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran (IP) dan Principal Component Analysis – Water Quality Index (PCA-WQI) serta pola hubungan dari kedua metode tersebut. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Data yang digunakan dari 7 titik stasiun pemantauan: Kajangan, Jurug, Bacem, A. Yani, Ketonggo, Nepal dan Cepu. Analisis data untuk menentukan kualitas air menggunakan metode IP dan PCA-WQI. Parameter kualitas air yang digunakan untuk setiap analisis yaitu suhu, TDS, TSS, pH, DO, Nitrat, Nitrit, BOD, COD dan Total Coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air Sungai Bengawan Solo dari 7 stasiun pada tahun 2016 – 2020 sebagai berikut: nilai TSS tertinggi di stasiun Cepu, Kadar nitrit tertinggi di stasiun Jurug. Sementara itu, nilai amoniak tertinggi di stasiun Napel, dan Total Coliform tertinggi di stasiun A. Yani. Analisis dengan metode IP menunjukkan kualitas air Sungai Bengawan Solo dalam kategori tercemar ringan – tercemar sedang. Analisis dengan PCA-WQI, kualitas air Sungai Bengawan Solo bervariasi dari tercemar ringan – tercemar sedang. Parameter kualitas air yang dominan di stasiun Kajangan terdiri dari: TSS, DO, dan BOD; di stasiun Jurug: Nitrit, Amoniak, dan COD; di stasiun Bacem: COD, Amoniak, dan Total Coliform; di stasiun A. Yani: TSS, COD, dan Total Coliform; di stasiun Ketonggo: Nitrit, Amoniak, dan BOD; di stasiun Napel: Nitrat, Amoniak, dan BOD; di stasiun Cepu: yaitu TDS, Nitrat, dan Amoniak. Analisis hubungan antara IP dan PCA-WQI di stasiun Kajangan, Jurug, Ketonggo, dan Napel menunjukkan berbanding lurus. Sehingga, klasifikasi I hingga IV kategori baik sampai tercemar berat. Sedangkan, di stasiun Bacem, A. Yani dan Cepu hubungan antara IP dan PCA-WQI berbanding terbalik. Sehingga klasifikasi I hingga IV tergolong dari tercemar berat sampai baik. Kesimpulannya, menurut analisis IP dan PCA-WQI, kualitas air Sungai Bengawan Solo antara tahun 2016 – 2020 dalam kategori tercemar ringan - tercemar sedang.