Analisis Sebaran Frekuensi Panjang Karapas dan Hubungan Panjang Berat Lobster (Panulirus spp.) yang Didaratkan di Perairan Utara Situbondo, Jawa Timur ( Arief Setyanto, S.Pi., M.App.Sc dan Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi., MT)
Main Author: | Widhiastika, Dhita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186595/1/DHITA%20WIDHIASTIKA.pdf http://repository.ub.ac.id/186595/ |
Daftar Isi:
- Lobster merupakan sumberdaya perikanan ekonomis penting yang diperdagangkan di tingkat pasar domestik maupun global. Penyebaran lobster selain dipengaruhi dengan luas kawasan perairan terumbu karang dan hutan mangrove. Perairan Utara Situbondo yang ditunjang dengan luasnya perairan karang dan mangrove menjadikan salah satu wilayah yang berpotensi dalam produktivitas lobster. Nilai ekonomi lobster yang tinggi karena permintaan pasar yang tinggi menyebabkan tingkat pemanfaatan lobster semakin intensif. Kegiatan penangkapan lobster yang tidak terkendali akan berdampak pada ketersediaan dan keberlanjutan sumberdaya lobster. Data terkait produksi lobster yang sangat sedikit bahkan tidak tercatat (unreported) sehingga sulit untuk memprediksi tingkat pemanfaatan sumberdaya perikanan lobster pada setiap daerah. Dengan adanya aturan yang termuat dalam PERMEN-KP No. 17 Tahun 2021 terkait penangkapan lobster menjadi tolok ukur untuk mengurangi overfishing sumberdaya lobster. Maka salah satu upaya pengelolaan perikanan lobster yaitu perlu dilakukannya penelitian terkiat aspek biologi pengukuran lobster. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi spesies, mengetahui komposisi spesies lobster, mengetahui sebaran frekuensi dan hubungan panjang dan berat lobster, mengetahui nisbah kelamin lobster dan kondisi bertelur ketika tertangkap dan didaratkan di Perairan Utara Situbondo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2021 di Pantai Pasir Hitam Situbondo. Identifikasi lobster dengan acuan kunci identifikasi dari buku Carpenter & Niem 1998 (Volume 2) dan Holthuis (1991). Analisis komposisi spesies lobster menggunakan grafik batang untuk menghitung persentase spesies lobster yang dominan. Analisis sebaran frekuensi panjang karapas dan berat lobster disajikan dengan interval kelas sebaran kelas. Analisis komposisi spesies menggunakan Kruskal Wallis dan uji lanjutan Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan antar spesies lobster, analisis hubungan panjang dan berat menggunakan uji regresi linier, analisis nisbah kelamin menggunakan chi-square untuk mengetahui rasio lobster jantan dan betina. Hasil tangkapan lobster yang didaratkan di Perairan Utara Situbondo terdapat 4 spesies yaitu lobster pasir (Panulirus homarus), lobster mutiara (Panulirus ornatus), lobster bambu (Panulirus versicolor), lobster pakistan (Panulirus polyphagus). Jumlah keseluruhan yang berhasil didata yaitu 261 ekor. Lobster pasir merupakan spesies yang paling dominan yaitu 135 ekor (52%). Analisis komposisi hasil tangkapan lobster menggunakan perhitungan Kruskal Wallis menunjukkan adanya perbedaan komposisi pada setiap spesies lobster. Sebaran panjang karapas yang layak tangkap sebanyak 214 ekor (81%) sedangkan sebaran berat lobster yang layak tangkap sebanyak 187 ekor (71%). Hasil analisis hubungan panjang karapas dan berat lobster pasir dan mutiara yang didaratkan di Perairan Utara Situbondo yaitu alometrik negatif sedangkan lobster bambu yaitu isometrik. Nisbah kelamin losbter pasir, lobster mutiara, lobster bambu, dan lobster pakistan dalam kondisi seimbang (1:1). Lobster betina dalam kondisi bertelur sebanyak 13 ekor (15%) dari total lobster betina 89 ekor.