Identifikasi Senyawa Bioaktif pada Dunaleilla salina sebagai Penghambat α-Amilase dan α-Glukosidase Dr. Ir. Muhamad Firdaus, MP

Main Author: Shintalia, Monica Andini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186509/1/-%20Monica%20Andini%20Shintalia.pdf
http://repository.ub.ac.id/186509/
Daftar Isi:
  • Dewasa ini, salah satu sumberdaya hasil perikanan dan kelautan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah mikroalga. Dunaliella salina merupakan mikroalga laut dari kelas Chlorophycae yang banyak mengandung karatenoid dan beberapa senyawa bioaktif seperti sulfat polisakarida dan fenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan senyawa bioaktif lainnya seperti tepeniod, alkaloid, saponin dan flavonoid yang terdapat pada ekstrak tanaman diyakini dapat digunakan sebagai agen antihiperglikemik. Kondisi hiperglikemia pada penderita diabetes mellitus dipengaruhi oleh adanya aktivitas α-amilase dan α-glukosidase. Kedua enzim ini sangat berperan dalam hidrolisis karbohidrat pada saluran pencernaan yang berfungsi untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah. Maka diperlukan sebuah penelitian tentang kandungan senyawa bioaktif pada D.salina yang berpotensi sebagai inhibitor α-amilase dan α-glukosidase untuk dijadikan bahan pangan fungsional bagi penderita diabetes mellitus Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa bioaktif yang terkandung pada D. salina dan untuk menganalisis interaksi senyawa tersebut dalam menghambat aktivitas α-amilase dan α-glukosidase berdasarkan in silico. Prosedur penelitian yang dilakukan meliputi ekstraksi maserasi, pengujian LC-HRMS dan molecular docking. Perangkat lunak yang digunakan pada molecular docking yaitu Open Babel GUI 2.4.1, Pyrx, PyMOL 2.4.1 dan Discovery Studio Visualizer. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2021 di Laboratorium Sentral Ilmu Hayati, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil penelitian didapatkan 24 senyawa bioaktif yang terkandung pada D. salina yang terdiri dari 10 senyawa kelompok polar dan 14 senyawa kelompok semi polar. Pengelompokan senyawa tersebut mengacu pada prinsip like dissolve like berdasarkan perbedaan waktu retensi hasil kromatografi uji HPLC-HRMS. Molecular docking pada reseptor α-amilase, didapatkan nilai rerata binding affinity acarbose yaitu -7.8 kkal/mol dan reserpine yaitu -8.7 kkal/mol. Pada reseptor α-glukosidase didapatkan nilai rerata binding affinity acarbose yaitu -9.13 kkal/mol dan resepine yaitu -9.1 kkal/mol. Semakin rendah nilai binding affinity menunjukkan semakin stabil interaksi antara ligan dengan reseptor enzim. Ligan uji reserpine (C33H40N2O9) memiliki beberapa residu asam amino penting seperti HIS348, ASP441 dan ALA444 apabila dibandingkan dengan ligan alami α-glukosidase. Hal ini dikarenakan residu asam amino tersebut selalu muncul di setiap interaksi antara ligan-reseptor sehingga diprediksikan memiliki peranan penting pada area binding site reseptor α-glukosidase