Tingkat Permeabilitas Pelingkup Terhadap Dampak Kesejahteraan Psikologis Di Ruang Publik (Studi Kasus Alun-Alun Sidoarjo)

Main Author: Majiid, Aliffi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186440/1/-%20Aliffi%20Majiid.pdf
http://repository.ub.ac.id/186440/
Daftar Isi:
  • Seiring berjalannya waktu, perkotaan menunjukkan adanya reaksi negatif yang disebut environmental stress. Hal ini disebabkan oleh tidak seimbangnya beban mental psikologis penduduk dan kebutuhan untuk mereduksinya yaitu kesesuaian kualitas dan kuantitas ruang terbuka publik. Kabupaten Sidoarjo sebagai penyangga Kota Surabaya menjadi ancaman baru timbulnya environmental stress. Hal ini diakibatkan rasio ruang terbuka hijau sebesar 21.6% yang masih jauh dari ketentuan minimum 30% dan kualitas yang buruk ditengah padatnya penduduk sebanyak 2.267 juta pada tahun 2019. Indikasi tidak adanya keseimbangan yang sesuai menyebabkan perubahan pola perilaku masyarakat yang berdampak pada terganggunya kesejahteraan psikologis. Dalam hal ini, kesesuaian desain pelingkup akan meningkatkan kualitas ruang terbuka publik, sehingga dapat mereduksi adanya environmental stress di Kabupaten Sidoarjo. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat permeabilitas pelingkup terhadap kesejahteraan psikologis pengunjung Alun-Alun Sidoarjo. Penelitian ini akan menggali tingkat permeabilitas pelingkup dan kesejahteraan psikologis di Alun-Alun Sidoarjo menggunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Untuk mengetahui persepsi permeabilitas pelingkup dan kesejahteraan psikologis digunakan metode analisis mean score, kemudian dilanjut menggunakan multivariate analysis of variance (MANOVA) untuk mengetahui besar pengaruh tingkat permeabilitas pelingkup terhadap dampak kesejahteraan psikologis. Berdasarkan hasil studi tingkat permeabilitas pelingkup pada ruang yang memiliki tingkat pelingkup kuat (D/H < 1) seperti area refleksi, menunjukkan tingkat ketinggian dan kerapatan pelingkup memiliki pengaruh terhadap kesejahteraan psikologis yang baik. Pada ruang yang memiliki tingkat pelingkup sedang (1 < D/H < 2) seperti area paseban, taman bermain, dan area fiteness, menunjukkan bahwa tingkat ketinggian dan kerapatan belum bisa dipastikan berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis dan bisa menyesuaikan dengan fungsi ruang. Sedangkan pada ruang yang memiliki tingkat pelingkup rendah (D/H > 2) seperti lapangan olahraga, area Monumen Kabupaten Sidoarjo, lapangan voli, area Monumen Jayandaru, dan lapangan upacara, menunjukkan bahwa tingkat ketinggian dan kerapatan pelingkup cenderung kurang berpengaruh terhadap kesejahteraan psikologis. Pengaruh keberagaman terbesar dalam kesejahteraan psikologis adalah kesesuaian desain pelingkup terhadap fungsi ruang yang diwadahi, sehingga peran perancang lanskap menjadi pertimbangan dalam meningkatkan kualitas ruang terbuka publik yang bisa mereduksi adanya environmental stress.