Pengaruh Limbah Cair Tahu dan Ukuran sumbu Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Selada (Lactuca sativa L) Dalam Pengaplikasian Hidroponik Sistem Wick. Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto, MS dan Dr. Eng. Evi Kurniati, STP. MT

Main Author: Haq, Rifki Kasyful
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/186390/1/Rifki%20Kasyful%20Haq.pdf
http://repository.ub.ac.id/186390/
Daftar Isi:
  • Limbah cair tahu merupakan sisa dari proses pencucian, perendaman, penggumpalan, dan pencetakan yang memiliki kadar BOD, N, P dan K yang sangat tinggi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengolahan dan pemanfaatan limbah cair tahu agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Salah satu cara mengurangi dampak buruk dari limbah cair tahu ini adalah dengan memanfaatkan limbah cair tahu sebagai alternatif pupuk cair bagi pertumbuhan tanaman selada (Lactuca Sativa L dengan menggunakan metode hidroponik sistem sumbu. Selada merupakan salah satu sayuran yang mempunyai prospek pasar yang cukup menjanjikan. Sayuran ini mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan baik untuk masyarakat seperti vitamin A,B1,dan C. Hidroponik merupakan sistem bercocok tanam dengan menggunakan air sebagai pengganti tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah cair tahu terhadap pertumbuhan tanaman salada pada teknik penanaman hidroponik, untuk mengetahui manakah penggunaan konsentrasi limbah cair tahu sebagai alternatif pupuk cair paling baik dalam pertumbuhan tanaman selada dengan sistem hidroponik, dan untuk mengetahui manakah perbandingan ukuran sumbu yang paling baik pengaruhnya dalam penyerapan air limbah cair tahu pada tanaman selada. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kos Graha Kamila Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial 3x3 dengan 3 perlakuan faktor variasi konsentrasi limbah cair tahu dan 3 perlakuan variasi ukuran sumbu. Variasi konsentrasi limbah cair tahu yang digunakan yaitu 25% (P1), 50% (P2), 75% (P3). Variasi ukuran sumbu yang di gunakan yaitu kecil 15x1cm, sedang yaitu 15x2cm dan besar yaitu 15x3cm. Rancangan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah rancangan acak kelompok factorial (RAKF). Data yang didapat lalu dianalisis dengan menggunakan uji anova dan uji Duncan taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman selada. Analisis data dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Pada penelititan ini didapatkan hasil bahwa, penggunaan kombinasi variasi konsentrasi limbah cair tahu dan variasi ukuran sumbu berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman selada, pertumbuhan lebar daun tanaman selada. Berdasarkan hasil uji Duncan faktor penggunaan variasi konsentrasi limbah cair tahu berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi tanaman, lebar daun, jumlah daun tanaman pada umur tananaman 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30 HST, dan berat basah tanaman. Sedangkan hasil uji Duncan faktor variasi ukuran sumbu berpengaruh nyata hanya pada tinggi tanaman pada umur 3 HST dan 27 HST. Perlakuan variasi kombinasi variasi konsentrasi limbah cair tahu dan variasi ukuran sumbu setiap perlakuan yang terbaik pada semua umur tanaman dan tiap pengamatan terdapat pada P2S2 dengan nilai tinggi tanaman akhir adalah 12,4cm, lebar daun tanaman akhir sebesar 8,83cm, jumlah daun akhir sebanyak 9 daun, dan berat basah tanaman 49,98 g. Perlakuan dengan pertumbuhan tinggi tanaman paling kecil adalah perlakuan P1S2, dan P3S1. Perlakuan dengan pertumbuhan lebar daun paling kecil adalah perlakuan P1S1. Perlakuan dengan pertumbuhan jumlah daun paling kecil adalah perlakuan P1S3, P3S1 dan P3S3. Perlakuan dengan berat basah paling kecil adalah perlakuan P3S1. Penggunaan konsentrasi limbah cair terbaik pada pengamatan tiap umur tanaman adalah perlakuan dengan konsentrasi limbah tahu 50% (P2) pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, dan berat basah tanaman.