Pengaruh Variasi Jenis Abu pada Perendaman Serat Bambu Petung (Dendrocalamus asper) terhadap Kekuatan Tarik Komposit Bermatrik Epoxy, Dosen Pembimbing: Rudianto Raharjo, S.T., M.T. dan Teguh Dwi Widodo, S.T., M.Eng., Ph.D
Main Authors: | Khusyairi, Aditya Hadi, Prof. Ir. Pratikto, MMT, Ir. Tjuk Oerbandono, M.Sc.CSE., Dr. Femiana Gapsari, ST., MT. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/186322/1/-%20ADITYA%20HADI%20KHUSYAIRI.PDF http://repository.ub.ac.id/186322/ |
Daftar Isi:
- Saat ini komposit berpenguat serat alam telah berhasil membuktikan kualitasnya di berbagai bidang aplikasi teknis. Penggunaan serat alam memberikan keuntungan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan. Dari berbagai serat alam, serat bambu petung merupakan sumber yang potensial untuk digunakan sebagai penguat komposit karena ketersediannya melimpah serta sifat mekanik yang baik. Serat alam yang akan digunakan sebagai penguat komposit terlebih dahulu diberikan suatu perlakuan untuk memodifikasi struktur permukaannya. Penggunaan larutan yang bersumber dari ekstrak abu kayu tanaman dapat dimanfaatkan sebagai alternatif perlakuan pada serat karena terdapat kandungan alkali aktif didalamnya. Penelitian ini menggunakan menggunakan metode experimental research dengan ukuran spesimen uji tarik sesuai standar ASTM D638-01 dan dilakukan pengujian tarik serat tunggal, pengujian tarik komposit, FTIR, wettability, dan SEM. Dalam penelitian ini, variasi perlakuan yang digunakan adalah perendaman pada abu kayu asam, abu kayu halaban, dan abu tempurung kelapa selama 36 jam dan tanpa perlakuan. Proses pembuatan spesimen komposit untuk uji tarik menggunakan metode vacuum assisted resin infusion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik komposit berpenguat serat bambu petung yang telah diberikan perlakuan memiliki nilai kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan komposit berpenguat serat bambu petung tanpa perlakuan. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakuan perendaman menggunakan larutan ekstrak abu dapat digunakan untuk merubah topografi permukaan serat menjadi lebih kasar dan lebih bersih dari pengotor sehingga membuat mechanical interlocking antara serat bambu dan matriks (resin epoxy) menjadi lebih baik. Hasil pengujian wettability pada serat juga menunjukkan kemampubasahan antara serat dengan matriks (resin epoxy) juga baik yang ditunjukkan dari sudut kontak droplet pada serat yang dihasilkan. Berdasarkan hasil foto SEM dan foto makroskopik untuk melihat kegagalan yang timbul pada patahan komposit menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan dapat mengurangi kegagalan pull out dan debonding.